Berita PLN

Eduekowisata Kampung Jenggalu Kito, Pelestarian Mangrove dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Pemecahan Rekor MURI dan Upacara Peringatan Kemerdekaan diatas Kawasan Konservasi Mangrove Bengkulu

Editor: bodok
SRIPOKU.COM/Humas PLN
Rangkaian kegiatan Launching Kampung Eduekowisata Jenggalu Kito dilanjutkan dengan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih diatas Kawasan Mangrove Delta Sungai Jenggalu pada Rabu (17/08/2022) bertepatan dengan Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77. 

Saat ini warga terbantu dengan menyewakan perahu dan sampan untuk berkeliling hutan mangrove, tumbuh warung-warung kuliner, souvenir atau hasil kerajinan warga setempat.

Dulu Kampung Jenggalu yang tidak pernah didatangi, kini menjadi primadona wisata yang menjanjikan.

Latun dan warga Jenggalu berkomitmen menjadikan KJK sebagai pusat wisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Menurut Ari Anggoro, Direktur Latun Bengkulu, mangrove mengubah pola pikir masyarakat sekitar lebih aktif, kreatif dan inovatif.

“Keberadaan hutan mangrove menjadikan warga lebih terlibat dalam pembibitan mangrove, penanaman, memanfaatkannya menjadi kuliner baik makanan maupun minuman, dan Latun sebatas memberikan bimbingan kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Selain teh mangrove, kedepan kami akan memanfaatkan mangrove sebagai bahan kopi mangrove, sirup, keripik dan lain-lain agar bisa menjadi produk olahan tambahan bagi warga,” ujar Ari.

Keterlibatan masyarakat begitu penting dalam keberhasilan program Edu Ekowisata ini.

Karena masyarakat khususnya di pesisir memahami habitat mangrove yang saat ini menjadi sumber pendapatan dan penghidupan mereka.

“Dari 200 KK di KJK telah membentuk kelompok usaha untuk mengelola produk teh mangrove dan pencari kepiting bakau,” tambah Ari.

Ari juga mengatakan, pengunjung di KJK dalam beberapa bulan terakhir mengalami kenaikan hingga 70 persen.

“Biasanya pengunjung hanya melihat sungai Jenggalu sesaat. Namun saat ini banyak yang beraktifitas, dari yang naik sampan, melihat pembibitan mangrove, sampai memanfaatkan dermaga dan _shelter_ apung untuk menikmati senja. Mahasiswa dari beberapa kampus juga sudah menjadikan lokasi ini sebagai riset lingkungan,” imbuhnya.

Disisi lain, bertepatan dengan dilaunchingnya KJK, Latun dan warga KJK sukses pecahkan rekor minum teh mangrove dan diminum serentak oleh 1000 penikmat teh pada Selasa (16/08/2022) kemarin, sehingga Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan Piagam Rekor MURI Sajian Teh Mangrove Terbanyak kepada LATUN Bengkulu.

Direktur Operasional MURI Indonesia, Yusuf Ngadri mengapresiasi pemberdayaan mangrove ini.

“Ini unik karena mangrove menjadi minuman teh dan bisa menjadi pendapatan alternatif bagi warga sekitar,” katanya.

Rangkaian kegiatan Launching Kampung Eduekowisata Jenggalu Kito dilanjutkan dengan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih diatas Kawasan Mangrove Delta Sungai Jenggalu pada Rabu (17/08/2022) bertepatan dengan Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77.

Manager PLN UP3 Bengkulu, Candra Afeli mengatakan salah satu tujuan program TJSL adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved