Berita Crime
Bocah Duduk di Bangku Sekolah Dasar Diduga Menjadi Korban Perlakuan Tak Terpuji oleh Ayah Angkat
Bocah yang masih duduk dibangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD) di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berinisial AD
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bocah yang masih duduk dibangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD) di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berinisial AD (8) diduga mendapat perlakuan tidak terpuji oleh Ayah Angkat sebut saja GD (60) ketika mengantarkan buah-buahan ke rumahnya.
Perlakukan tidak terpuji yang diduga dilakukan oleh Ayah Angkat yang tidak jauh dari rumah korban AD tadi, mengejutkan orang tua korban hingga membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Selasa (16/8/2022).
Sejak perbuatan tidak terpuji yang menimpa korban AD menjadi trauma dan selalu murung dan selalu memegangi bagian sensitifnya dengan kedua tangannya.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi membenarkan, ada laporan korban yang sudah diterima di SPKT Polrestabes Palembang.
"Laporan korban sudah diterima pasal 76 E Jo 82 tentang perlindungan anak. Segera kami tindaklanjuti, " tutur Kompol Tri Wahyudi.
Masih kata Kompol Tri Wahyudi, kronologis awal terjadinya dugaan perlakuan tidak terpuji yang diduga dilakukan oleh ayah angkatnya itu, berawal dari AD diminta oleh ibunya untuk mengantarkan buah ke rumah diduga pelaku.
Namun, sesampai di rumah diduga pelaku AD diperlakukan hal yang tidak terpuji.
Maka itu, orang tua korban melaporkan perbuatan ayah angkatnya ke Polresta Palembang untuk ditindaklanjuti.
Orang tua korban, sebut saja, Yani mengatakan, bahwa peristiwa itu terjadi pada, Minggu (14/8/2022) ketika ia meminta anaknya untuk mengantarkan buah-buahan kepada pelaku GD (60).
"Saya suruh anak saya mengantarkan buah-buahan kepada pelaku usai pulang sekolah itu sekitar pukul 11.00," katanya kepada wartawan.
Dirinya mengatakan, bahwa rumah pelaku tidak jauh dari kediamannya, bahkan pelaku dianggap keluarganya sendiri.
Namun beberapa jam kemudian korban pulang dengan gelagat cemas.
"Saya sangat aneh melihat anak saya, apalagi dia ini pulang-pulang memegangi alat vital. Ditambah di tangannya terlihat memegang uang sebesar Rp 15 ribu," katanya.
Namun betapa kaget dirinya bahwa bagian sensitif anaknya dicium-ciumi beserta tubuhnya oleh pelaku yang diduga melakukan perbuatan tidak terpuji hingga membuat korban berontak dan ingin pulang namun dicegah oleh pelaku.
Dari peristiwa itu akhirnya ia memeriksa kondisi korban di Rumah Sakit dan ada sedikit pembengkakan pada bagian sensitif korban. "Sudah diperiksa ke rumah sakit," tandasnya dan dilaporkan ke polisi. (diw)
