Mimbar Jumat
Komitmen Seorang Mukmin Dihadapan Allah SWT
Islam mengutamakan kebersamaan, tidak suka diadu domba, ummat Islam perlu memperjuangkan kesejahteraan dengan memerangi kemiskinan dan kebodohan.
Oleh: Syarifuddin Yacub H
ALHAMDULILLAH kita masih berjumpa dengan tahun baru Islam 1 Muharram 1444 H, dimana suatu momentum untuk melakukan perhitungan diri sejauhmana kita aplikatif terhadap komitment kita di alam ruh sebelum kita hidup di alam dunia ini.
Roh manusia sudah disiapkan Allah swt. jauh sebelum ditautkan kedalam janin yang ada di rahim seorang ibu setelah berusia empat bulan sepuluh hari, bahkan roh tersebut sudah menyatakan komitmennya dihadapan Allah swt. di alam Arwah.
Sebagaimana dijelaskan Allah swt. dalam surah Al A'raf 7:172
وَاِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِى ءَادَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَ هُمْ عَلَىَ أَنْفُسِهِم أَلَسْت بِرَبِّكُمْ قَا لُوْبَلىَ شَهِدْنَا أَنْ تقُوْلُوا يَوْمَ اْلقِيَمَةِ اِنّا كُنّا عَنْ هذَا غفِلِيْنَ.أَوْتَقُولواْأِنَّمَآ أَشْرَكَءَابآؤُنَا مِنْ قَبلُ وَكُنَّاذُرِّيَّةًمِّنْ بَعْدِهِمْ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَافَعَلَ الْمُبْطِلُونَ. (الأعراف. 7 :173-172)
Artinya; "Perhatikanlah ketika Tuhanmu mengeluarkan semua turunan anak Adam dan mempersaksikan atas diri mereka, "Bukankah Aku ini Tuhan kamu? Mereka menjawab, "Benar Engkau Tuhan kami ,kami menjadi saksi". Agar kalian di hari kiamat tidak mengatakan: "Sungguh kami lupa terhadap itu". Atau kamu mengatakan bahwa yang syirik itu hanya ayah-nenek kami, dan kami sebagai turunannya, apakah kami akan disiksa karena perbuatan orang-orang yang sesat." (QS.7.Al-A'raf:172-173)
Dalam menafsirkan ayat di atas, Ibnu Abbas ra.berkata; "Nabi Muhammad saw bersabda: Artinya: "Sesungguhnya Allah telah mengambil bai'at (janji/tugas) pada semua anak cucu Adam, dari punggung Adam as. di tempat bernama nukman di hari Arafah, maka mengeluarkan semua turunan dan membentangkannya di depan lalu berfirman kepada mereka: Tidakkah Aku Tuhanmu? Dijawab semua bibit manusia itu, "Ya,benar. Kami bersaksi dan mengakuinya". Supaya kalian di hari kiamat jangan berkata, "Kami lalai tentang itu, atau kamu mengatakanbahwa yang syirik itu hanya ayah-nenek kami, dan kami sebagai turunannya, apakah kami akan disiksa karena perbuatan orang-orang yang sesat". (HR.Ahmad, Annasa'i, Ibn Hatim, Alhaakim).
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:
Komitmen ini dinyatakan supaya kelak dihari kiamat ketika bertemu dengan Allah swt. jangan berkata; "sesungguhnya kami termasuk orang yang lalai beribadah kepadaMU".
Proses berikutnya sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah saw Allah swt. mengutus malaikat memeriksa kandungan ibu yang dalam proses empat puluh hari pertama bernama nuthfah, empat puluh hari kedua bernama 'alaqoh dan empat puluh hari ketiga bernama mudghoh, lalu Allah swt. tiupkan roh kedalam janin yang sudah berusia empat bulan sepuluh hari tsb dan Allah swt. perintahkan kepada malaikat untuk menulis rezekinya, jodohnya, ajalnya, celaka dan bahagia. Inilah yang disebut dengan Taqdir atau Qadar yang tersimpan di Lauhil Mahfuz. Apa yang terjadi pada diri manusia di dunia ini, itulah yang dinamakan Qadla.
Kemudian Rasulullah saw. menjelaskan; Demi Allah yang tiada Tuhan selain DIA (ALLAH) yang kekuasaan ada di TanganNya, karena ada orang yang pada mulanya suka melakukan amal-amal penghuni surga, tetapi karena sudah tertulis di lauhil mahfuz dia penghuni neraka, maka menjelang akhir hayatnya dia gemar melakukan amalan penghuni neraka, maka masuk nerakalah dia. Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia Allah, karena ada orang yang pada awal kehidupannya suka melakukan amal-amal ahli neraka, tetapi karena sudah tertulis di Lauhil mahfuz dia penghuni surga, maka menjelang akhir hayatnya dia gemar melakukan amal-amal penghuni surga, maka masuk surgalah dia.
Sabda Rasulullah saw. secara lengkap sebagai berikut;
عَنْ أَبِى عَبْدِالرَّحْمن عَبْد اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِى اللهُ عَنْهُ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلِّمِ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ أِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُه’ فِيْ بَطْن أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَالِكَ ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذالِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ أِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِه وَأَجَلِه وَعَمَلِه وِشَقِىٌّ أَوْ سَعِيْدٌ فَوَاللهِ الَّذِى لَا أِلَهَ غَيْرُه’ أِنَّ اَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا أِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا وَأِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا أِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا .(رواه البخارىُّ ومسلمٌ)
Artinya: "Dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas'ud ra. Telah berkata; "Telah bersabda Rasulullah saw dan dialah yang selalu benar dan yang dibenarkan", "Sesungguhnya tiap orang diantaramu dikumpulkan pembentukannya (kejadiannya) di dalam rahim ibunya dalam 40 hari berupa nutfah (air yang kental). Kemudian menjadi 'alaqoh (segumpal darah) selama itu juga (40 hari), kemudian menjadi mudghoh (gumpalan seperti sekerat daging), selama itu juga (40 hari), kemudian diutuslah kepadanya Malaikat, maka ia meniupkan roh padanya dan diperintahkan (ditetapkan) dengan 4 perkara:
1. Ditentukan rizkinya,
2. Ajalnya (umurnya),
3. Amalnya (pekerjaannya),
4. Ia celaka atau bahagia.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Maka demi Allah yang tiada Tuhan selain dari pada-Nya, sesungguhnya seorang di antara kamu ada yang mengerjakan pekerjaan ahli Surga sehingga tidak ada antara dia dengan Surga itu kecuali sehasta saja, maka mendahuluilah atasnya ketentuan (Takdir) Tuhan, lalu ia mengerjakan pekerjaan ahli neraka, maka iapun masuk neraka. Dan sesungguhnya salah seorang diantara kamu mengerjakan pekerjaan ahli neraka sehingga tak ada antara dia dan neraka kecuali sehasta saja, maka ia didahului ketentuan Tuhan atasnya, lalu ia mengerjakan pekerjaan ahli Surga, maka iapun masuklah ke dalam Surga." (HR.Imam Bukhari dan Muslim)
Pada saatnya setelah sembilan bulan sepuluh hari di dalam kandungan seorang ibu, Allah mengeluarkan bayi itu dari dalam rahim ibu ke dunia ini. Inilah yang dinamakan kehidupan di alam dunia.
Allah swt. hidupkan manusia dimuka bumi ini dalam waktu yang relatif singkat untuk memberikan peluang kepadanya melakukan amal-amal yang baik, berkwalitas yang disebut dengan amal shaleh.
Begitu kehendak Allah swt. sebagaimana dalam firman-Nya: اَلَّذِى خَلَقَ اْلمَوْتَ وَاْلحَيوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلاً.وَهُواَلْعَزِيْزُاْلغَفوْرُ. (الملك . 67 :2)
Artinya: "Yang menjadikan mati dan hidup (bagi manusia) untuk menguji, siapa diantara kamu (manusia) yang baik amal ibadahnya dan Allah maha gagah dan maha pengampun". (QS:67 Al Mulk:02)
Manusia menikmati kehidupan di dunia ini dengan menjalani Qadar-taqdir yang sudah tertulis di Lauhil Mahfuz, maka dengan upaya dan ikhtiarnya berlakulah qodlo Allah swt. susah dan senang, bahagia, celaka mewarnai kehidupan hambaNYA di dunia ini. Bagi mereka yang memiliki keimanan yang tangguh, apapun yang terjadi mereka hadapi dengan sabar dan senantiasa mematuhi komitmen-nya ketika belum terjelma di alam dunia ini.
Dalam merespon apa yang dikemukakan Rasulullah saw. tentang Qadar-Taqdir; hendaknya ber husnu-zzon (berbaik sangka), insya Allah ketentuan Allah swt. adalah baik (sebagai penghuni Surga) maka dalam menyikapi kehidupan ini senantiasa mengarahkan diri dalam upaya identifikasi diri kedalam kelompok amalan-amalan calon penghuni Surga.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Menurut ulama Tauhid; bahwa Qadar-Taqdir dalam arti bahasa adalah ketentuan atau ukuran. Menurut istilah Ilmu Tauhid Qadar itu adalah ketentuan dan ukuran yang ditetapkan Allah swt. bagi segala makhlukNya yang sudah tertulis di Lauhil mahfuz, sedangkan Qadla adalah menjelmakan makhluk sesuai dengan ketentuan Qadar. Artinya pelaksanaan ketentuan tersebut pada masing-masing makhluk di dunia ini.Qadla ada dua macam, yaitu Qadla Mubram dan Qadla Mu'allaq. (Saleh Abdurrachman, Akhlaq Ilmu Tauhid, III. hal. 82)
Qadla Mubram, ialah sesuatu yang terjadi pada manusia di dunia ini sedikitpun tidak melenceng dari apa-apa yan sudah tertulis dalam Qadar-Taqdir di Lauhil mahfuz.
Allah berfirman: وَاللهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُوْنَ(الصّافات. 37 :96) Artinya: "Dan Allah telah menciptakan kamu dan apa-apa yang kamu lakukan".(QS.37.As Shafat:96)
Qadla Mu'allaq, ialah apa yang terjadi pada manusia di dunia ini tergantung pada keadaan dan situasi, bisa terjadi dan dapat juga tidak terjadi. Artinya manusia dalam kehidupannya ada ikhtiar (pilihan), upaya dan do'a. يَمْحُوْا اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ اُمُّ الْكِتَابِ (الرعد. 39:13) Artinya: "Allah menghapus segala sesuatu yang Dia kehendaki atau menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nyalah terdapat Ummul Kitab (Lauhil mahfuz)". (QS.13.Ar Ra'du: 39) اِنَّ اللهَ لَايُغَيِّرُ مَابِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا ْمَا بِأَنْفُسِهِمْ...(الرعد 11:13) Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri"…(QS.13.Ar Ra'du:11)
Tuhan tidak akan merubah keadaan suatu komunitas, selama mereka tidak mau mengubah sebab-sebab kemunduran mereka, makanya dalam menyelesaikan permasalahan, dituntut untuk mencari akar permasalahan, yaitu menelusuri penyebab terjadinya, lalu berupaya dengan segenap potensi serta memohon ridlo Allah swt. sehingga dengan izin-Nya keadaan dapat berubah dari negatif menjadi positif.
Momentum 1 Muharram 1444 ini, ummat Islam memperbaharui dan mngingat kmbali komitmentnya di alam ruh ketika belum hidup di alam dunia ini. Ummat Islam jika konsisten dengan komitmentnya, tentu akan aplikatif nilai-nilai Islam dalam kehidupannya secara individual dan kolegial.
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Islam mengutamakan kebersamaan, tidak suka diadu domba, ummat Islam perlu memperjuangkan kesejahteraan dengan memerangi kemiskinan dan kebodohan. Ummat Islam senantiasa menjaga dan memelihara kedamaian dalam hidup berbangsa, menghargai keberadaan saudaranya sebangsa walaupun berbeda keyakinan dan agama.
Tanda utama seorang dikatakan taat beragama adalah manakala ia dapat menjalankan ketentuan pokok yang menjadi rukun iman dan Islam dengan benar.
Orang yang beriman kepada Allah hanya meyakini ketentuan-Nya, meyakini bahwa Allah swt. yang menciptakan, mengatur dan memeliharanya. Meyakini bahwa dia diciptakan Allah swt. dan dihidupkan di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada-Nya.
Tanda lain seorang dikatakan taat beragama bila dia menjalankan ibadah yang diperintahkan oleh Islam dengan tekun dan benar. Ibadah pokok dalam Islam dan tidak dapat ditinggalkan adalah Sholat. Siapapun yang telah mengikrarkan diri sebagai seorang muslim harus melaksanakannya.
Rasulullah saw. telah menyatakan bahwa sholat adalah hal pokok dalam Islam. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ,قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ أَوَّلَ مَايُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَالْقِيَامَةِ مِنْعَمَلِهِ:صَلَاتُهُ فَاِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ,وَاِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ, فَاِنِانْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْئً قَالَالرَّبُّ عَزَّوَجَلَّ:أُنْظُرُوْا هَلْ لِعَبْدِىْ مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكْمَلَ بِهَا مَاانْتَقَصَ مِنَ الْفَرِيْضَةِ,ثُمَّ تَكُوْنُ سَائِرُ اَعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.(رواه الترمزى)
"Dari Abu Hurairah ra. Berkata: Rasulullah saw. bersabda:" Perbuatan manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat kelak adalah Sholatnya. Bila sholatnya baik, dia akan beruntung dan selamat. Akan tetapi, bila sholatnya tidak benar, dia akan gagal dan merugi. Jika ada yang kurang sedikit dari kewajiban yang dilakukannya, kelak Tuhan Yang Mahagagah dan Mahamulia akan berfirman: "(Wahai malaikat), perhatikanlah apakah hamba-Ku melakukan sholat sunnah sehingga dapat menyempurnakan kekurangannya dalam melakukan sholat wajib, kemudian semua amalnya akan dihisab dengan cara seperti ini." (HR.Tirmidzi, Hadits Hasan)

Sumbere: https://covid19.go.id/
Maksud Hadits ini adalah seseorang dinilai taat beragama manakala dia menunaikan kewajiban sholat dengan benar. Seseorang yang mengaku muslim tetapi terkadang meninggalkan sholat fardhu berarti tidak taat beragama. Bila dia melakukan sholat tetapi tidak mengikuti tuntunan Rasulullah saw. berarti sholatnya tidak benar.
Sholat yang dilaksanakan dengan benar syarat dan rukunnya berdasarkan petunjuk Rasulullah saw. adalah sholat yang sah. Sedangkan sholat yang dilaksanakan secara khusyuk; Tuma'ninah, khudhur dan Tadabbur adalah sholat yang diterima Allah swt. dan inflikasinya akan tampak pada perilaku akhlaq kesehariannya dalam hidup bermasyarakat.
Untuk mencapai martabat sholat yang dimaksud, maka perlu diperhatikanpetunjuk-petunjuk Rasulullah saw. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya;" SHOLATLAH KAMU SEBAGAIMANA KAMU MELIHAT AKU SHOLAT".
Rasulullah saw. bersabda:
قَالَ اللهُ تَعَالَى:اِفْتَرَضَتْ عَلَى أُمَّتِكَ خَمْسُ صَلَوَاتٍ، وَعَهَدْتُ عِنْدِىْ عَهْدًا: أَنَّهُ مَنْ حَافَظَ عَلَيْهِنَّ لِوَقْتِهِنَّ أَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ،وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهِنَّ فَلَا عَهْدَ لَهُ عِنْدِىْ.(رواه ابن ماجه عن أبى قتادة)
Artinya:" Telah berfirman Allah Swt. Aku telah mewajibkan kepada ummatmu sholat lima waktu, dan Aku berjanji kepada diriKu. Sesungguhnya barang siapa yang melaksanakan sholat itu tepat pada waktunya, akan Aku masukkan ke dalam surga. Dan barang siapa yang tidak menjaganya, maka tak ada ikatan janji lagi baginya terhadapKu." (HR.Ibnu Majah dari Abu qatadah)
Keutamaan sholat berjama'ah di masjid juga untuk memupuk sikap kebersamaan, saling menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama komunitas jama'ah dan untuk menghindari kemurkaan Allah Swt. sebagaimana Hadits qudsi yang sampaikan rasulullah Saw.:
اِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ:أِنِّى لَأَهِمُّ بِأَهْلِ الْاَرْضِ عَذَابًا فَاِذَا نَظَرْتُ إِلَى عُمَّارِ بُيُوْتِى وَالْمُتَحَابِّيْنَ فِيَّ وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْأَسْحَارِ صَرَفْتُ عَذَبِى عَنْهُمْ.(رواه البيهقى)
Artinya:"Sesungguhnya Allah Swt. berfirman, Sesungguhnya Aku benar-benar akan menimpakan azabKu kepada penduduk bumi, tetapi apabila Aku memandang kepada orang-orang yang meramaikan rumaKu (masjid) dan orang-orang yang saling menyayangi demi karena Aku, serta orang-orang yang mohon ampun di waktu sahur (sholat Tahajjud), maka Aku kesampingkan azabKu dari mereka". (HR.Al-Bayhaqy)
Allah S.w. t.memberikan jaminan ; tidak akan menurunkan bencana/azab pada komunitas yang memakmurkan masjid, saling mencintai sesama muslim karena Allah.Swt. dan Memohon ampun diwaktu sahur (sholat Tahajjud).
Karena itu menyambut tahun baru Hijrah 1433 ini dengan penuh optimisme; Tidak merasa takut berjamaah ke masjid, bersalaman untuk menumbuhkan rasa saling mencintai, dan sholat Tahajjud. Karena menurut Ibnu Sina ahli kedokteran Islam menyatakan bahwa; AL WAHMU NISFU AL DAA’,WAL ITHMIKNAANU NISFU DAWAA’, AL SHOBRU BIDAAATU AL SYIFAA’ Artina; Resah, gelisah dan rasa takut setengan dari penyakit, Tenang adalah setengah dari obat dan sabar adalah awal kesembuhan.
Adapun fadhilah atau keutamaan sholat berjamaah adalah 27 derajat dibandingkan dengan sholat sendirian, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah Saw. riwayat dari Ibnu Umar, Abu Hurairah ra. dari Abu Sa'id al-Khudri, Ahmad dari Ibnu Masud: صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَّذِّ, بِسَبْعِ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً.وَفِي رِوَايَةٍ:بِخَمْسٍ وعِشْرِينَ دَرَجَةً. (رواه البخارى) Artinya:"sholat berjamaah itu lebih utama dua puluh tujuh derajat (kedudukan di sisi Allah) daripada sholat sendiri. Sedangkan dalam riwayat lain, Dua puluh lima derajat." (HR.Bukhari)
Di dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Masud ra. dinyatakan;
مَنْ سَرَّهُ أَن يَلْقَى اللهَ تَعَالَى غَدًا مُسْلِمًا, فَلْيُحَافِظْ عَلَى هَؤُلَاءِ الصَّلوَاتِ’ حَيْثُ يُنَادِي بِهِنَّ, فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى شَرَعَ لِنَبِيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُنَنَ الْهُدَى, وَأَنَّهُنَّ مِنْ سُنَنِ الْهُدَى,وَلَوْأَنَّكُمْ صَلَّيْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ, كَمَا يُصَلِّي هَذَا الْمُتَخَلِّفُ فِي بَيْتِهِ,لَتَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَوْ تَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ لَضَلَلْتُمْ, وَمَا مِنْ رَجُلٍ يَتَطَهَّرُ فَيَحْسُنُ الطَّهُوْرَ,ثُمَّ يَعْمُدُ إِلَى الْمَسْجِدِ,إِلاَّ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوْهَا حَسَنَةً, وَيَرْفَعُهَابِهَا دَرَجَةً, وَيَحُطُّ عَنْهُ سَيِّئَةً, وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلاَّ مُنَافِقَ مَعْلُوْمَ النِّفَاقَ, وَلَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يُؤْتِى بِهِ يُهَادِى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ فِي الصَّفِّ.(رواه مسلم وأبو داود)
"Siapa yang ingin bertemu dengan Allah, besok dalam keadaan Muslim, maka hendaklah ia menjaga sholat-sholat. Karena dia akan dipanggil dengan sholat-sholatnya itu. Allah telah mewajibkan kepada Nabi Saw.kalian sunnah-sunnah pada Nabi. Di antara sunnah-sunnah itu adalah sholat berjamaah. Jika kalian melakukan sholat di rumah kalian saja,seperti yang dilakukan oleh orang bodoh di rumahnya, niscaya kalian telah meninggalkan sunnah Nabi Saw. kalian. Jika kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian niscaya kalian akan sesat.Setiap orang yang bersuci dengan benar di rumahnya, lalu sengaja pergi ke masjid, maka Allah akan mencatat setiap langkahnya itu sebagai kebaikan, diangkat satu derajat untuknya, dan dihapus satu kejelekan darinya. Kami telah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa orang yang meninggalkan sholat berjamaah hanyalah orang munafik yang terkenal kemunafikannya.berdiri di barisan sholat." (HR.Muslim dan Abu Dawud)
Begitu tinggi keutamaan sholat berjamaah di masjid, disamping kelebihan nilainya 27 derajat dibandingkan dengan sholat sendirian, juga setiap langkah menuju masjid dihitung kebaikan, menghapuskan kejelekan dan terhindar dari kemunafikan. Orang yang sering berjalan ke masjid pada saat gelap, nanti pada hari kiamat dia akan memperoleh cahaya yang terang benderang. Memang sholat berjamah yang berat dirasakan oleh orang munafik adalah sholat isyak dan subuh. Padahal keutamaanya seperti dikemukakan dalam hadits yang diriwayatkan oleh semua imam hadits kecuali Bukhari dan at-Tirmidzi: مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ,فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ الَّيْلِ, وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِى جَمَاعَةٍ,فَكَأَنَّم صَلَّى الَّيْلَ كُلَّهُ.(رواه الجماعة الّا البخارى والترمزى)
Artinya:"Siapa yang melaksanakan Sholat Isya dengan berjamaah, maka dia sama saja telah mendirikan (sholat) setengah malam. Sedangkan siapa yang yang melaksanakan Sholat Subuh dengan berjamaah juga, maka (dengan keduanya) sama saja dia telah mendirikan (sholat) seluruh malam." (HR. Semua imam hadits, kecuali Bukhari dan at-Tirmidzi)
Sholat berjamaah di masjid ini diutamakan bagi laki-laki, adapun kaum wanita menurut mazhab Syafi'i di dalam kitab Mughnil Muhtaaj, Vol.1, hlm.220; dibolehkan atas izin suami dan tidak memakai parfum, meskipun rumah tetap lebih baik bagi mereka. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Saw.: لَاتَمْنَعُوا النِّسَاءَ أَنْ يَخْرُجْنَ أِلَى الْمَسَاجِدِ,وَبُيُوتَهُنَّ خَيْرٌلَهُنَّ. Artinya:"Janganlah kalian melarang kaum wanita untuk keluar ke masjid, meskipun rumah mereka lebih baik untuk mereka."
Dalam teks lain berbunyi:"Jika para istri kalian meminta izin untuk keluar ke masjid di malam hari, maka berilah mereka izin." (HR.Semua imam hadits kecuali Ibnu Majah)
Ada pula hadits dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda: لَاتَمْنَعُوْا أِمَاءَ اللهِ مَسَاجِدَ اللهَ وَلْيَخْرُجْنَ تَفِلَاتٍ.(روا أحمد و أبو داود) Artinya:"Janganlah kalian melarang para wanita Allah ke masjid Allah, dan hendaknya mereka keluar tanpa memakai parfum." (HR.Ahmad dan Abu Dawud)
Untuk konsisten dengan komitment ketika di alam ruh dihadapan Allah SWT.maka me laksanakan Sholat sunnat Tahajjud delapan rakaat empat kali salam lalu ditutup dengan Sholat witir tiga rakaat dengan dua kali salam. Sholat sunnat Tahajjud adalah sholat yang paling tinggi nilainya setelah Sholat Fardlu, demikian penjelasan Rasulullah saw.
أَفْضَلُ الصَّلواتِ بَعْدَ الْمَفْرُوضَةِصَلاَةُ اللَّيْلِ.(رواه مسلم عن أبي هريره) Artinya: "Sholat yang afdlal sesudah sholat fardlu adalah Sholat Malam (Tahajjud). (HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah ra.)
Bahkan Allah swt. menyatakan dalam firman-Nya: وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّد بِهِ نَا فِلَةًلَكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا.(الأسراء .79:17) Artinya: " Dan dari sebahagian malam, maka hendaklah kamu melakukan sholat Tahajjud sebagai sunnat Nafilah (sukarela) bagimu, semoga Allah swt. akan membangkitkan kamu (pada hari akhirat) pada maqom yang terpuji ". (QS. 17 al-Isro': 79)
Bagi yang melaksanakan sholat Tahajjud membaca seratus ayat, mereka tidak dikelompokkan kedalam kelompok hamba Allah yang ghoofiliin (lalai), jika membaca duaratus ayat, maka dikelompokkan kepada kelompok hamba Allah yang istiqomah (teguh pendirian).
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.: مَنْ صَلَّ فِي لَيْلَةٍ بِمِائَةِ أَيَةٍ لَمْ يَكْتُبْ مِنَ الْغَافِلِيْنَ. وَمَنْ صَلَّى بِمِائَتَيْ أَيَةٍ فَأِنَّهُ يُكْتَبُ مِنَ الْقَانِتِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ. (رواه الحا كم) Artinya:" Barang siapa sholat pada malam hari dengan seratus ayat dari Al Quran, dia tidak dicatat sebagai orang-orang yang lalai. Dan barang siapa yang melakukan sholat pada malam hari dengan duaratus ayat dari Al Quran, dia akan dicatat sebagai orang-orang yang taat dan ikhlas hati (istiqomah)."(H.R.al-Hakim)
Bahkan menurut Rasulullah sa. dari Umar bin Khattab ra beliau bersabda;
عَنْ عُمَرابن الخطَّاب عن النبى صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ قال:مَنْ صَلّى فى الَّيْلِ وَاَحْسنُ الصَّلاةِ اَكْرَمَهُ اللهُ تَعَالى بِتِسْعَةِ اَشْيَاءَ خَمْسَةٌ فِى الدُّنْيَا واَرْبَعَةٌ فِى الْأ خِرَةِ:الْخَمْسَةُ الَّتِى فِى الدُّنْيَا:يَحْفَظَهُ اللهُ مِنَالْأفَاتِ، وَيُظْهِرُ اَثَرُ الطَّاعَةِ فى وَجْهِهِ،وَيُحِبُّهُ قُلُوبُ عِبَادِهِ الصَّالِحِينَ والنَّاسِ اجْمَعِيْنَ، وَيَنْطِقُ لِسَانُهُ بِالْحِكْمَةِ، وَيَجْعَلُهُ حَكِيمًااَيْ يَرْزُقُهُ الفِقْهَ.وَالْاَرْبَعَةُ الَّتِى فِى الْاَخِرَ ةِ:يُحْشَرُ مِنَ الْقَبْرِاَبْيَضُ الوَجْهِ،وَيُيَسِّرُ عَلَيْهِ الْحِسَابُ، وَيَمُرُّ عَلى الصِّرَاطِ كَالْبَرْقِ الْخَا طِفِ، ويُعْطِى كِتَابَهُ بِيَمِيْنِهِ يَوم الْقِيَامَةِ.(رواه الناصحين)
Artinya: Dari Umar bin Khattab ra. Dari Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa yang sholat Malam dan membaguskan sholatnya, maka Allah swt. memuliakannya dengan Sembilan macam, lima di dunia dan empat di akhirat; Adapun yang lima di dunia; Allah swt. menjaganya dari sesuatu yang membahayakannya, tampak pada wajahnya cahaya keta'atan, dia dicintai oleh hamba Allah swt. yang shaleh, Allah anugerahkan pada kata-katanya mengandung hikmah, Allah anugerahkan kepadanya pemahaman agama dengan bijaksana. Dan empat di akhirat; di bangkitkan dari kuburnya berwajah putih bersih, di mudahkan hisab, melintasi Sirath cepat seperti kilat, dan menerima kitabnya dengan tangan kanan pada hari kiamat". (HR.An-Naashihin.)
Setelah sholat tahajjud, meneruskan dengan zikir sampai tiba waktu sholat subuh, maka melaksanakan sholat subuh berjamaah di masjid, zikir sampai syuruq (terbit matahari), lalu melaksanakan sholat sunnat Isyroq dua rakaat, maka memperoleh pahala haji dan umroh dengan sempurna.
Setelah Matahari naik sepenggalah, laksanakan sholat Dhuha; berdasarkan Hadis dalam Shahih Muslim; يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِن ابْنِ اَدَمَ صَدَقَةً يُجْزِئُ أَحَدَكُمْ مِنْ ذَالِكَ رَكْعَتَا الضُّحَى.(رواه مسلم) . Artinya:"Tiap pagi, setiap ruas tulang persendian kalian membutuhkan sedekah. Dan itu bisa dipenuhi dengan dua raka'at shalat Dhuha."(HR.Muslim)
Sholat Dhuha dilaksanakan setidaknya dua raka'at, empat atau enam raka'at dan afdlal sebagaimana yang lazim dilakukan Rasulullah saw. sebanyak delapan raka'at, empat kali salam. Dalam Hadist yang diriwayatkan Ummu Hani' binti Abi Thalib ra. sebanyaknya dua belas raka'at menurut khabar dari Abu Daud;
أِنَّ صَلَّيْتَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لَمْ تُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِيْنَ أَوْ أَرْبَعً كُتِبْتَ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ أَوْ سِتًّا كُتِبْتَ مِنَ الْقَانِتِيْنَ أَوْ ثَمَانِيًا كُتِبْتَ مِنَ الْفَائِزِيْنَ أَوْعَسْرًا لَمْ يُكْتَبْ لَكَ ذَالِكَ الْيَوْمَ ذَنْبًا أَوْ ثِنْتَيْ عَشَرَةِ رَكْعَةٍ بَنَى اللهُ لَكَ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ.(رواه البيحقى)
Artinya:" Jika engkau shalat dua raka'at Dhuha di tulis dalam kelompok orang-orang yang tidak ghoofilin (lalai), jika empat raka'at, dia termasuk dalam kelompok orang-orang mukhsinin (baik), jika enam raka'at dicatat dalam kelompok Al Qoonitin (istiqomah), jika delapan raka'at ditulis dalam kelompok Al Faaizin (mendapat kemenangan), jika sepuluh raka'at maka dosa-dosanya tidak ditulis pada hari tersebut, jika dua belas raka'at Allah bangunkan baginya gedung di Surga". (HR. Al Baihaki)
Waktu Sholat Dhuha adalah mulai dari naiknya matahari pagi hingga tergelincirnya matahari. Untuk lebih mendekatkan dan meningkatkan derajat di sisi Allah SWT. Maka melaksanakan sholat rawatib (sholat sunnat yang mengiringi sholat fardhu, sebelum dan sesudah sholat fardhu).
Pada setiap sholat fardlu ada qobliyahnya, begitu kata Rasulullah saw. بَيْنَ كُلّى أَذَانَيْنِ صَلَاةً
Artinya: "Di antara dua azan ada shalat (sunnat qobliyah) "maksudnya antara azan dan iqomah ada sholat sunnat qobliah. Maka lazimkan melaksanakan sholat sunnat sebelum sholat fardlu berjama'ah, karena hikmah dan apresiasi Allah Swt. Terhadap hamba Allah yang melazimkan sholat-sholat sunnat sangat tinggi.
Diawali sholat sunnat qobliah Dzuhur empat raka'at (dua raka'at mu'akkad, dua raka'atnya ghaira mu'akkad) dua kali salam, niscaya diampuni Allah swt. dosa-dosa pada hari itu. Berdasarkan sabda Rasulullah saw; مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ غُفِرَ ذُنُوْبُهُ يَوْمَهُ ذَالِكَ. (رواه الخطيب في التاريخ الجامع الصغير باب الميم) . Artinya; "Barang siapa sholat empat rakaat sebelum Dzuhur niscaya diampuni dosa-dosanya pada hari itu". (HR. Al Khatib fi al Tarikh al jami' al shaghir bab al Mim).
Lazim dan dawamkan juga sholat ba'diah Dzuhur empat rakaat (dua raka'at mu'akkad dua raka'atnya tidak mu'akkad), niscaya diharamkan Allah swt. jasadnya dari api neraka. Berdasarkan sabda Rasulullah saw; مَنْ حَافظَ عَلَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَ اللهُ عَلَى النَّارِ. (رواه مكحول عن أم حبيبه فيض القدير باب الميم). Artinya:”Barang siapa yang menjaga sholat qabliyah dzuhur empat raka’at dan ba’diyah dzuhur empat raka’at Allah haramkan jasadnya dari api neraka” (HR.Makhul dari Abi habibah,Faidlul Qadir Bab al-Mim)
Dengan demikian, yaitu menjaga sholat lima waktu tepat pada waktunya, Rawatib, Tahajjud dan Dhuha, maka seseorang dikelompokkan pada kelompok hamba Allah yang istqomah, konsisten dengan pernyataan atau komitmentnya sejak di alam ruh. Semoga Allah SWT. Melimpahkan Hidayah dan Taufiq kepada kita , sehingga memperoleh kemudahan untuk melakukan amal-amal shaleh sebelum dipanggil Allah SWT. kehadiratNya.Aamiin. ***