Berita Pagaralam
'Pemerintah tak Mampu Apalagi Kami' Petani Pasrah Harga Sayuran tak Ada Harga di Pagaralam
Petani di Pagaralam cuma bisa pasrah saat mengetahui harga sayuran anjlok tak ada harga.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PAGAR ALAM - Petani di Pagaralam cuma bisa pasrah saat mengetahui harga sayuran anjlok tak ada harga.
Saking tak ada harganya, sayuran di Pagaralam ini hanya dihargai Rp 800, seperti sayur buncis dam terong panjang.
Padahal sebelumnya harga Kacang Buncis sempat menyentuh harga Rp20.000 per kilogramnya.
Selain dua jenis sayur tersebut masih ada beberapa jenis sayur yang harganya turun seperti Cabai Merah yang saat ini harganya Rp50.000 per kilogram.
Padahal sebelumnya mencapai Rp 80.000 perkilonya.
Selain itu harga Tomat juga turun dari Rp8.000 menjadi Rp3.500 perkilogram.
Hal ini sama dengan harga Sawi seharga Rp3.000 perkilonya dari sebelumnya mencapai Rp12.000 perkilogramnya.
Melihat kondisi ini pihak Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Pagar Alam tidak bisa berbuat banyak.
Bahkan pihaknya tidak bisa melakukan apapun terkait anjloknya sejumlah harga komoditi sayur tersebut.
"Kita tidak bisa berbuat banyak dek, sebab sudah hukum pasar jika barangnya banyak atau banjir dipasaran maka harga akan turun begitu juga sebaliknya," ujar Joni Kepala Disperindagkop kepada sripoku.com, Selasa (19/7/2022).
Dikatakan Joni hal tersebut merupakan dampak dari sistem penanaman petani yang selalu seragam dalam menanam komoditi sayur di Pagar Alam.
Jadi saat panen secara bersamaan maka barang akan banjir.
"Harusnya jangan menanam sayur dengan jenis yang sama secara bersamaan agar harganya tetap stabil. Namun kebiasaan menanam bersamaan sudah menjadi kebiasaan petani di Pagar Alam," katanya.
Menanggapi hal tersebut Pansa (42) petani sayur Pagar Alam mengatakan, jika pemerintah tidak bisa mengendalikan harga dipasaran maka petani hanya bisa pasrah saat harga komoditi sayur anjlok.
"Pemerintah saja tidak bisa memberikan solusi jadi kami petani ini hanya bisa pasrah saja saat harga komoditi sayur tiba-tiba anjlok," ungkapnya.(one)
