Berita Muaraenim
2 Jenazah Bertumpuk Saat Ditemukan Dalam Galian Sumur Ilegal di Muaraenim
Dua jenazah bernama Mas'ud (37) dan Diki Pranata (30) ditemukan dalam kondisi bertumpuk di dalam sumur minyak ilegal, di Desa Darmo, Kecamatan Lawang
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, MUARA ENIM – Dua jenazah bernama Mas'ud (37) dan Diki Pranata (30) ditemukan dalam kondisi bertumpuk di dalam sumur minyak ilegal, di Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Selasa (5/7/2022).
Mas'ud dan Diki dilaporkan hilang 44 hari lalu sejak 21 Mei 2022 dan ditemukan meninggal dunia di dalam sumur minyak ilegal tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), H Abdur Rozieq ST MT mengatakan, bahwa upaya evakuasi dilaksanakan sudah sejak pukul 08.00 hingga pukul 14.30.
Dari target pencarian satu orang korban yang akan dievakuasi, namun nyatanya tim menemukan dua korban dari dalam sumur galian yang sama.
Penggalian menggunakan satu unit alat berat eksavator dengan cara menggali dan mengupas sumur.
Untuk indentitas korban yakni Mas'ud, dan satu lagi diduga Diki Pranata yang merupakan rekannya.
"Nanti pihak kepolisian dan pihak rumah sakit yang akan mengidentifikasi.
Dengan ditemukannya dua jenazah tadi maka proses pencarian diakhiri.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses evakuasi hari ini,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Rozieq, jenazah akan dibawa ke RSUD HM Rabain Muara Enim, untuk dilakukan autopsi dan pemulasaran jenazah.
Kemudian nanti diserahkan ke keluarga jenazah, apakah akan dibawa langsung ke rumah duka atau bagaimana nantinya.
Kemudian, Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina dan PTBA, untuk menutup lokasi galian sumur tersebut agar tidak ada lagi pengambilan dan pencurian minyak di lokasi tersebut yang menelan korban jiwa.
Kapolsek Lawang Kidul Iptu Yogie Sugama Hasyim, bahwa tim evakuasi gabungan Kabupaten Muara Enim telah berhasil melakukan evakuasi dua korban yang berada di dalam sumur minyak ilegal tersebut atas nama Mas'ud dan Diki Pranata.
Saat ini, kedua korban sudah di visum yang nantinya akan dikebumikan di tempatnya masing-masing.
"Kami dari awal memang sudah mengira ada dua korban berdasarkan keterangan saksi-saksi. Makanya ketika penggalian ketika satu korban dievakuasi, kami minta untuk mencari satu korban lagi, dan ternyata benar ada dua korban," jelasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekda Muara Enim H Riswandar SH MH, menegaskan eks sumur minyak ilegal yang berada di Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, harus ditutup oleh pihak Pertamina supaya tidak lagi menimbulkan korban jiwa.
Terkait eks sumur minyak tersebut, Pemkab Muara Enim akan berkoordinasi dengan pihak Pertamina dan disampaikan ke Provinsi sampai dan akan disampaikan pemerintah pusat.
“Puas (Berhasil ditemukan, red) walaupun agak terlambat. Tapi yang jelas kita (Pemkab Muara Enim) telah berupaya dari awal. Alhamdulilah kedua korban berhasil didapatkan,” ujar Riswandar.
Masih dikatakan Riswandar, bahwa Pemerintah pusat dalam hal ini Pertamina sebagai operatornya, harus secepatnya menyikapi secara arif dan bijak terutama di tempat-tempat terlarang demi kemanusiaan.
Untuk itu penutupan sumur tersebut, harus dilakukan oleh pihak yang berwenang dalam hal ini Pertamina yang akan melakukan penutupan eks sumur minyak tersebut.
“Pertamina punya titik kordinat, tentunya keterbatasan pemerintah daerah tidak bisa melakukan itu. Oleh sebab itu, kita akan koordinasi dengan Pertamina berapa titik sumur yang harus diawasi, harus kita pantau sehingga kejadian ini tidak terjadi lagi kedepan. Untuk itu, kita upayakan dalam minggu ini akan rapat khusus dalam penanggulangan,” terangnya.(ari)
