Bos Kayu Banyuasin Tewas Dirampok

'KAMU HANYA MENYUSAHKAN SAJA' Kronologi Bos Kayu di Banyuasin Tewas Dibunuh Anak Buah

Kronologi pembunuhan bos kayu di Banyusian, Sumatera Selatan (Sumsel) bernama Somad dan istrinya Ida yang dilakukan anak buahnya Samsudin.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Oki Pramadani
Bos kayu Somad dan istri Ida tewas di tangan mantan anak buahnya usai dirampok lalu dibunuh Samsudin dan dua rekannya, Senin (27/6/2022) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kronologi pembunuhan bos kayu di Banyusian, Sumatera Selatan (Sumsel) bernama Somad dan istrinya Ida yang dilakukan anak buahnya Samsudin.


Hari itu, Rabu (1/6/2022), Samsudin mengajak dua rekannya yakni A dan C (DPO) untuk melakukan perampokan bos kayu di Banyusian Somad dan istrinya Ida.

Samsudin merampok bos kayu Somad dan Ida karena sakit hati karena saat dirinya meminjam uang ke korban malah dapat cacian.


"Kamu hanya bisa menyusahkan saja," kata Samsudin menirukan omongan Ida istri dari bosnya Somad, Senin (27/6/2022).

Karena perkataan itu, Samsudin memendam dendam ke korban.

Samsudin mengajak A dan C mendatangi rumah korban di Dusun Sei Sembilang Sungai Paku Pendek Desa Sungsang Kecamatan Banyuasin IV, Banyuasin, Rabu (1/6/2022) sekira pukul 17.30 WIB.

UANG tak Dikasih Malah Dapat Hinaan, Bos Kayu dan Istri di Banyuasin Temui Ajal di Tangan Anak Buah

Begitu tiba di rumah korban, Samsudin langsung menembak korban dengan senjata milik rekannya A.

Setelah keduanya tewas ditembak, Samsudin mengambil barang beharga korban.

"Kami ambil kalung emas, uang Rp 1 juta dan burung murai,"

Uang Rp 1 juta itu kami bagi tiga, saya sendiri dapat bagian Rp 300 ribu.

"Agar tidak diketahui warga kedua korban kami buang ke daerah rawa-rawa yang jaraknya tidak jauh dari rumah korban," jelasnya

Samsudin mengaku, dirinya kerap mendapat perlakuan kasar dari bos kayu dan istrinya.

"Ketika saya bekerja dengan Somad saya sering kali diperlakukan kasar dan seenaknya saja oleh kedua korban," jelasnya.

Sering diperlakukan kasar membuat Samsudin merasa dendam dengan kedua korbannya.

Rasa sakit hati Samsudin kian memuncak ketika dirinya hendak meminjam uang dengan korban.

Bukannya dipinjamkan uang Samsudin justru mendapatkan perlakuan kasar dari kedua korban.

"Saat itu saya punya utang dengan orang lain, namun karena utang saya sudah jatuh tempo dan saya belum punya uang, itulah saya berinisiatif untuk meminjam uang dengan mantan bos saya tersebut," ucapnya.

Bukannya meminjamkan uang, kedua korban malah mencaci maki dirinya.

Setelah peristiwa tersebutlah rasa dendam di hati Samsudin kian memuncak.

Saat melakukan aksinya, Samsudin dan kedua temanya tidak langsung membunuh korban.

Saat itu kami mengobrol terlebih dahulu dengan kedua korban di rumahnya, korban juga sempat menghidangkan kopi, barulah setelah itu mereka baru melancarkan aksinya.

"Kedua korban kami tembak dengan senjata api, saya juga ikut menebak korban saat kedua korban telah terkapar," ungkapnya.

Sementara itu, Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Agus Prihandinika mengatakan, bahwa korban membunuh kedua korban dengan ditembak menggunakan senjata api rakitan.

Ada beberapa luka tembak yang dialami kedua korban yang membuat korban meninggal dunia.

Tidak hanya itu, Ketiga pelaku mengambil handpone, uang, perhiasan dan motor korban.

Agus mengatakan, akibat perbuatan yang dilakukan pelaku dijerat pasal 340 338 dan 365.

"Ancaman hukumanya maksimal seumur hidup," tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved