Berita Palembang
BUMN Siap Dukungan Ketahanan Pangan di Sumbagsel
Seminar Nasional Jilid 3, Membangun Aglomerasi Sumbagsel Tingkat Provinsi untuk Nusantara-untuk Indonesia telah diadakan Masyarakat Profesional
Sementara itu Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, Bank Mandiri turut berperan dalam mendukung ketahanan pangan Provinsi Sumsel melalui empat pilar.
"Empat pilar ini sejalan dengan Program Sumsel Mandiri Pangan dan Program MAKMUR. Empat pilar tersebut yaitu pembiayaan, inklusi keuangan, jaringan dan CSR," katanya
Menurutnya, untuk sisi hulu dan hilir juga sudah digelontorkan hampir Rp 10 triliun yang di fokuskan untuk program unggulan di Sumsel sebagai upaya mendukung program MAKMUR dan Sumsel Mandiri Pangan.
Sedangkan Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Frans Marganda Tambunan mengatakan, target program MAKMUR 2022 sebanyak 180 ribu hektare, dengan realisasi lahan sampai saat ini lebih dari 62 ribu hektare.
"Hal ini dikarenakan komoditas tebu sebanyak 112 ribu hektare baru akan ditanam pada Juni ini dan estimasi panen Juni 2023. Provinsi Sumsel termasuk 10 besar nasional penghasil padi, beras, jagung dan tebuh," katanya
Menurutnya untuk Sumbagsel realisasi lahanya sudah 19 ribu hektare, artinya sampai Juni ini Sumbagsel menyumbang hampir 30 persen dari realisasi MAKMUR yang dikerjakan bersama.
"Sumsel terbesar di luar Jawa dan Sulawesi Selatan untuk produktivitas tanaman padi. Kalau Sumbagsel kontribusinya 10 persen untuk padi, jagung 13 persen. Sumbagsel akan jadi Lumbung pangan, bukan hanya di Sumbagsel tapi secara Nasional," katanya
Kemudian Dirut Asuransi Jasindo Andy Samuel mengatakan, ada beberapa produk Jasindo seperti usaha tani padi, usaha ternak sapi, nelayan, perikanan dan pembudidaya ikan kecil serta barang milik negara.
"Jasindo fungsinya memberikan jaminan ketika terjadi risiko. Jadi petani mendapatkan perlindungan bila terjadi risiko kegagalan panen, sehingga masih tetap bisa melanjutkan usahanya melalui klim asuransi," katanya
Bahkan, Pemerintah memberikan subsidi premi untuk petani melalui Kementerian Pertanian sebesar 80 persen.
Dimana preminya itu Rp 180 ribu per hektare, dengan target 1 juta hektare bisa terpenuhi. Namun karena adanya Covid-19 maka ada refocusing anggaran.
"Maka tantanganya ketika asuransi itu dianggap suatu biaya ketimbang dari suatu perlindungan untuk menjaga ketika ada risiko. Harapannya program yang dijalankan Menteri Pertanian dengan ekosistem yang ada dapat berjalan dengan baik," katanya
Lalu Dirut PTPN VII Ryanto Wisnuardhy mengatakan, luasan area PTPN VII 132 ribu hektare dan baru 77 ribu hektare yang tertanami dengan berbagai tanama seperti tebu, sawit, karet dan teh.
"Menjawab keinginan gubernur, kita saat ini sudah membuat penangkaran bibit yang ada di Muara Enim, dan Pali.
Kedepannya juga akan membangun repairing di Sumsel di Musi Landas. Lalu untuk ketahanan pangan juga ditanami kedelai di Cinta Manis," katanya
Sedangkan Dirut PT PLN Darmawan Prasodjo yang diwakilkan Direktur Perencanaan Korporat PT PLN Evy Haryadi mengatakan, Sumsel lumbung energi, bahkan mensuplai ke daerah lain.
