Berita Palembang
BUMN Siap Dukungan Ketahanan Pangan di Sumbagsel
Seminar Nasional Jilid 3, Membangun Aglomerasi Sumbagsel Tingkat Provinsi untuk Nusantara-untuk Indonesia telah diadakan Masyarakat Profesional
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seminar Nasional Jilid 3, Membangun Aglomerasi Sumbagsel Tingkat Provinsi untuk Nusantara-untuk Indonesia telah diadakan Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (Maspro Sumbagsel) di Ballroom Novotel Palembang, Minggu (20/6/2022).
Seminar ini dihadiri secara langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru, Dewan Pembina Maspro Fahmi Idris, Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi, tujuh BUMN, Bupati/Walikota di Sumsel dan dimoderatori Helmy Yahya.
Mulai dari Gubernur, hingga bupati yang ada di Sumsel menyampaikan permasalahannya.
Seperti Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan permasalahan yang ada di Sumsel terkait pertanian seperti permasalahan pada bibit dan pupuk.
Lalu masih ada daerah yang blank spot dan masih ada daerah yang belum teraliri listrik.
Kemudian Bupati OKU Timur Lanosin juga menyampaikan permasalahan di OKU Timur terkait sulitnya didapatkan pupuk subsidi.
Lalu, Bupati Banyuasin Askolani mengatakan, harapannya Progam MAKMUR dimulai di Banyuasin.
Kemudian di Banyuasin merupakan daerah perairan, sehingga masih banyak daerah blank spot.
Sementara itu, Bupati Ogan Ilir (OI) Panca Wijaya Akbar menambahkan, di Ogan Ilir masih banyak desa-desa yang belum teraliri listrik.
Beberapa permasalahan tersebut sangat pas disampaikan karena ada direksi dari tujuh BUMN yang menghadiri Seminar Jilid 3 dengan tema Komitmen "Dulur Kito" dalam Mendukung Ketahanan Pangan melalui Optimalisasi Keberadaan Ekosistem BUMN bersinergi dengan Program Sumsel Mandiri Pangan Pemprov Sumatera Selatan guna Semakin Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Selatan.
Menanggapi hal tersebut Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan, untuk ketersediaan pupuk tidak ada kendala.
Pupuk Indonesia mampu memproduksi 14 juta ton, sedangkan untuk ketersediaan anggarannya dari pemerintah untuk pupuk subsidi hanya 9 juta ton.
"Kita sudah menyalurkan pupuk subsidi sesuai dengan ketentuan dan peraturan pemerintah. Bahkan kita sudah mengimplementasikan Program MAKMUR sesui arahan Kementerian BUMN," katanya
Sementara itu, untuk Program MAKMUR targetnya di Sumbagsel 52 ribu hektare, sedangkan di Sumsel 18 ribu hektare.
Artinya masih terbuka lebar peluangnya, terlebih untuk program MAKMUR ini diberikan pendamping intensif kepada petani.
