Mimbar Jumat

Membuang Sampah Hati

MANUSIA memiliki sekeping hati yang bersahut tanpa kata, yang bertaut tanpa suara, tapi wujudnya sangat terasa. Saat hati kotor tak karuan

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/Istimewa
H. ABDUL RAHMAN, S.Ag, M.Pd.I Penyusun Bahan Pembinaan Qori’ dan Hafizh Kanwil Kemenag Prov. Sumsel 

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com

Saat sifat buruk menjangkit, iri dengki yang terpapar, kesombongan yang ditebar, lalu menganggap diri sendiri lebih pintar, merasa lebih hebat dari sisi pangkat, lebih tinggi dari kedudukan dan derajat, sehingga tidak senang melihat orang berhasil, merasa susah melihat orang sukses berjaya. Sampah hati ini akan membuat seseorang tidak tenang dalam menjalani hidup karena terus merasa tersaingi oleh capaian keberhasilan dan kebahagiaan orang lain.

Dalam Kitab Qashashul Anbiya’, Al-Hafizh Ibnu Katsir menceritakan kisah tentang sifat iri dengki Iblis terhadap Nabi Adam a.s. sehingga Iblis divonis durhaka kepada Allah SWT dan dikeluarkan dari Surga. Ketika itu Allah memerintahkan Iblis untuk sujud kepada Nabi Adam a.s sebagai wujud penghormatan kepadanya dan bukti keta’atan kepada Allah.

Akan tetapi Iblis menolaknya karena kedengkian kepada Nabi Adam. Iblis merasa dirinya lebih mulia dan lebih baik dibandingkan Nabi Adam, karena Iblis diciptakan dari api sedangkan Nabi Adam diciptakan dari saripati tanah.

Akibatnya, Iblis menjadi makhluk terkutuk yang durhaka, dan Allah menjadi murka, serta akan disika di akhirat/Alam Baka’. Pelajaran berharga sebagai renungan bahwa sifat iri dengki mengakibatkan kebaikan menjadi sirna dan terhapus, amal shaleh menjadi sia-sia dan pupus. (Wallahu A’lam).***

ilustrasi
Sumbere: https://covid19.go.id/

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved