Berita Daerah

Menjelang Lebaran Idul Adha, Kadis Pertanian: Perketat Penjualan Hewan Kurban Masuk ke Pali 

Plt Kadin Pertanian Kabupaten PALI Ahmad Jhoni mengatakan, hewan yang didatangkan dari luar daerah, maka dikhawatirkan membawa virus PMK sehingga bisa

Penulis: Reigan Riangga | Editor: bodok
SRIPOKU.COM/Reigen Riangga
Tampak salah satu peternak sapi di wilayah Kelurahan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI Provinsi Sumsel yang mengarahkan sapi untuk mencari pakan. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan

SRIPOKU.COM, PALI -- Dinas Pertanian Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) secara tegas akan mengawasi aktivitas keluar masuknya hewan ternak menuju Bumi Serepat Serasan guna mengantisipasi masuknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan berkaki empat.

Plt Kadin Pertanian Kabupaten PALI Ahmad Jhoni mengatakan, hewan yang didatangkan dari luar daerah, maka dikhawatirkan membawa virus PMK sehingga bisa menyebarkannya ke hewan ternak di Kabupaten PALI.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak Dinas Pertanian akan membentuk tim untuk menghimbau masyarakat atau pedagang penyedia hewan peliharaan termasuk hewan kurban agar tidak mendatangkan dari luar Provinsi Sumsel. 

"Kita akan berkoordinasi dengan kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk membuat tim untuk memantau keluar masuknya hewan ternak berkaki empat," ungkap Jhoni, Minggu (29/5/2022).

Menurutnya, menjelang lebaran Idul Adha biasanya penjual hewan kurban menjamur dan banyak hewan yang dijual didatangkan dari luar Sumsel. 

"Makanya untuk mengantisipasi PMK, kita akan mengawasi jangan sampai ada hewan berkaki empat berasal dari daerah yang terpapar PMK masuk ke PALI," terangnya.

Selain mengawasi hewan berkaki empat masuk ke PALI, Ahmad Jhoni menjelaskan, pihaknya juga membentuk tim dalam memantau kesehatan hewan yang ada di Kabupaten PALI. 

"Ada dua dokter hewan masuk tim penanggulangan PMK yang siap mengawasi kesehatan hewan ternak berkaki empat milik masyarakat PALI. Apabila ada informasi dari masyarakat maka tim ini langsung turun ke lapangan," jelasnya.

Ahmad Jhoni menghimbau, kepada masyarakat yang berniat menyembelih hewan kurban, agar teliti memilih hewan kurban. Apabila ada terlihat dari fisik kurang sehat, maka jangan dibeli. 

"Kalau sudah dibeli kemudian mengalami gangguan kesehatan segera lapor ke Dinas Pertanian. Nanti akan kita bahas bersama-sama pihak terkait terlebih dahulu, apabila memungkinkan akan diberi vaksin hewan," katanya

Salah seorang peternak sapi dan kambing di Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara Agen Eleidi mengaku, siap memasok kebutuhan daging dan hewan kurban di Kabupaten PALI. 

Ia menjamin jika peternakannya menyediakan hewan sehat, karena setiap hari diberikan pakan terbaik dengan menanam pakan di sekitar kandang ternak di lahan sendiri dengan luas dua hektar.

"Perawatan kesehatan juga rutin dilakukan serta pemberian vitamin secara berkala," ujarnya.

Masyarakat jangan ragu, peternakan miliknya bebas dari PMK, karena mereka siap memenuhi kebutuhan daging maupun hewan kurban untuk masyarakat PALI.

"Mudah-mudahan PMK tidak masuk ke Kabupaten PALI," pungkasnya . (cr2)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved