Ledakan PT Pertamina di Prabumulih
Ada 2 Korban Terbakar, Ketua DPRD Minta Pertamina Beri Jaminan Keamanan Bagi Warga Prabumulih
Akibat kejadian itu ada dua warga terbakar api dan saat ini dirawat instensif di RSMH Palembang.
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Peristiwa ledakan dan kebakaran di antara PT Pertamina Asset 2 Limau Field SKG 1 dan PT Titis Sampurna pada Senin (9/5/2022) lalu, menjadi perhatian serius Ketua DPRD Prabumulih, Sutarno SE.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengungkapkan pihaknya mewakili lembaga legislatif mengaku prihatin dengan kejadian ledakan dan kebakaran bahkan menimbulkan dua korban terbakar tersebut.
"Kami juga mendukung apa yang menjadi keinginan warga yang telah disampaikan Walikota ke pihak Pertamina dan berharap Pertamina merealisasikan keinginan warga adanya sirine, titik kumpul aman dan lainnya," ungkap Sutarno kepada wartawan saat diwawancarai, Rabu (11/5/2022).
Tarno mengatakan, pihaknya berharap kejadian seperti pada Senin (9/5/2022) itu tidak lagi terjadi dan berharap perusahaan plat merah itu memberikan kepastian kepada masyarakat terkait status apakah telah aman atau belum.
"Pihak pertamina harus memberikan penjelasan apakah sudah aman atau belum, jalur sudah aman belum, berikan kepastian sehingga masyarakat bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman dan nyaman," bebernya.
Lebih lanjut Sutarno meminta pihak perusahaan memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat khususnya terkait keamanan jalur pipa karena warga masih merasa cemas.
"Pipa kan melintas di tengah perkampungan karena itu warga cemas, makanya kita minta agar dijelaskan kepada masyarakat sehingga mereka paham dan tidak takut," kata pria hobi olahraga bulutangkis itu.
Untuk diketahui, pada Senin (9/5/2022) warga Desa Kemang Tanduk Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) mendadak gempar.
Penyebabnya sekitar pukul 06.15 terjadi ledakan dan kebakaran di areal perbatasan PT Titis Sampurna dan di Stasiun Kompresor Gas (SKG) 1 PT Pertamina Field Limau Desa Kemang Tanduk.
Akibat kejadian itu ada dua warga terbakar api dan saat ini dirawat instensif di RSMH Palembang.
Saat kejadian warga sempat berhamburan mengungsi selama 1 jam.
Kondisi itulah yang membuat warga panik dan membutuhkan kepastian terkait kejadian itu disebabkan apa dan sudah amankah melakukan aktivitas sehari-hari.
