Berita OKI
Antisipasi Karhutla, Perusahaan di Pedamaran Bangun Sekat Kanal dan Siagakan Tim Pemadam
Dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitar agar tidak terjadi karhutla, saat musim kemarau tahun ini.
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Demi menjaga keamanan lingkungan baik di sekitar perusahaan maupun di areal pemukiman masyarakat yang berada sekitar perusahaan, PT Tempirai Palm Resource (TPR) melakukan persiapan dalam menghadapi bahaya kebakaran hutan, kebun dan lahan, Jumat (22/4/2022).
Perusahaan perkebunan yang berlokasi di Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir ini juga secara aktif berkoordinasi baik dengan Polri maupun TNI dan stakeholder terkait lainnya.
Manager Kebun PT. TPR, Donni Andrianto mengatakan, pihaknya sudah mensiagakan Regu Pemadam Kebakaran (RPK) untuk melakukan pengawasan terhadap karhutla sepanjang musim kemarau yang diprediksi terjadi sejak Mei - Desember 2022.
"Pada bulan lalu kami sudah mengirimkan pelatihan RPK sebanyak 30 orang ke balai PPIKHL bekerjasama dengan Manggala Agni Daops III Kabupaten OKI," jelasnya.
"Nantinya setelah status siaga karhutlah ditanggal 1 Mei dimulai, maka seluruh anggota akan kami sebar di posko-posko dan menara pantau juga diaktifkan," tambahnya.
Menurutnya, hal tersebut juga didukung dengan sejumlah perlengkapan penting lainnya. Mulai dari sarana prasarana seperti mesin pemadam, 3 unit drone untuk pemantauan udara dan kendaraan patroli lapangan.
"Kami juga sudah melakukan perbaikan-perbaikan sekat kanal, membuat sekat bakar kuning di daerah rawan kebakaran serta rutin setiap minggunya tuning (penyetelan-red) mesin," ungkapnya.
Masih kata Donni, pemasangan spanduk juga tidak luput dilakukan untuk memberikan peringatan kepada semua pihak agar tidak ada lagi yang membuka lahan dengan cara membakar.
"Total sudah ada 80 spanduk himbauan yang disebar dilokasi rawan-rawan kebakaran. Selain itu, sosialisasi memberikan maklumat kepada masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan yaitu Desa Pulau Geronggang dan Desa Jungkal juga terus dilakukan," ujar Donni.
Dia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitar agar tidak terjadi karhutla, saat musim kemarau tahun ini.
"Bagi masyarakat ayo bersama-sama dalam menjaga lahan dan jangan pernah melakukan pembakaran lahan dan hutan karena dapat dipidana dan menimbulkan kerugian," katanya.