Aksi Demo Dadakan Mahasiswa di Simpang 5 Lampu Merah DPRD, Sampaikan 6 Tuntutan Kepada Pemerintah
Mahasiswa yang terkumpul dalam organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
Penulis: Merry Lestari | Editor: adi kurniawan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Merry Lestari
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Mahasiswa yang terkumpul dalam organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Komunitas Mahasiswa Hindu Indonesia (KMHDI), dan organisasi lainnya sore ini menggelar aksi di depan Simpang 5 lampu merah DPRD Palembang, Jumat (22/4/2022).
Aksi tersebut digelar menanggapi beredarnya kabar yang mengatasnamakan organisasi-organisasi tersebut menggelar aksi demo besar pada 21 April 2022 kemarin.
Hal tersebut diungkap salah satu pemimpin cabang PMII Sumsel yang saat itu turut hadir dalam aksi tersebut.
"Jadi aksi ini menyusul beredarnya kabar bahwa kemarin 21 April, PMII, GMKI, KMHDI dan lain-lain itu menggelar aksi demo besar-besaran terkait 3 tuntutan yang sama seperti tuntutan pada demo 11 April lalu," ungkap Adha yang saat itu tengah memantau teman-temannya.
Ia juga mengungkap bahwa hal tersebut sengaja dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab yang mengatasnamakan organisasi-organisasi besar itu.
Namun, dalam aksi tersebut mereka tetap membawa beberapa tuntutan terhadap pemerintah, yang dibangun dalam Sidang Rakyat, dengan putusan sebagai berikut:
1. Represif dan premanisme itu nyata di negeri demokrasi
2. Harga bahan pokok tinggi di negeri surga Indonesia
3. Hilangnya hati nurani ketika tanah diambil 'land re form'
4. Omnibuslaw momok yang berbahaya
5. Gratisan pendidikan untuk anak negeri
6. Sehat itu mahal dan berbayar di negara tanpa nurani
Namun, aksi demo sore itu terlihat cukup kondusif karena masa yang hadir pun hanya segelintir saja. Disamping itu, nampak pula petugas kepolisian yang telah bersama di lokasi.
Saat ditanya terkait aksi tersebut, seorang perwira polisi yang ada di lokasi demo menyebut bahwa mereka hanya ditugaskan untuk mengawasi masa pendemo agar tak menimbulkan kerumunan dan tetap tertib.
"Kita cuma pengamanan dan pengawas lapangan keamanan aksi demo agar tidak anarkis," ungkap Tambunan, yang saat itu sedang berjaga tak jauh dari masa pendemo