Breaking News

Berita Viral

Ade Armando Dikeroyok Massa tak Dikenal saat Demo 11 April, Warganet: Langkah Cerdas

Video wajah babak belur Ade Armando pun berseliweran di Twitter, dengan menggunakan kata kunci 'Ade Armando'. 

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Yandi Triansyah
HO Tribunnews.com/Reza Dani
Akademisi Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando, terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta. 

SRIPOKU.COM - Akademisi Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando, menjadi korban sasaran kericuhan usai aksi massa di Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).

Video wajah babak belur Ade Armando pun berseliweran di Twitter, dengan menggunakan kata kunci 'Ade Armando'. 

Tak ayal, sejak Senin pukul 16.57 WIB, nama Ade Armando jadi trending topic di Twitter. 

"Funky stuff happening though lmao," ujar @nobu_hibiki. 

"for me, seeing ade armando joined to the demonstration is like "WHY?" (buat saya, melihat Ade Armdano ikut demonstras itu seperti "Mengapa?")," kata warganet @danialmarionnn. 

"Smart move from ade armando (langkah cerdas dari Ade Armando)," kata @OG_Whip. 

"Ade Armando knock (dihajar)," beber @Ruli17agustusan. 

Bahkan banyak yang salah fokus dengan kondisi celana dalam Ade Armando yang terlihat bagian pribadinya. 

Menurut video yang diterima Sripoku.com, kondisi Ade Armando mengenaskan.

Wajahnya dipenuhi darah dan dia tampak tidak mengenakan celana.

Selain itu, puluhan petugas kepolisian mengmankan Ade Armando yang wajahnya babak belur. 

Belum diketahui penyebab Ade mengalami kejadian serupa.

Namun, dalam aksi itu, kericuhan pecah antara mahasiswa dan massa aksi lainnya.

Ade kini tengah dirawat di dalam gedung DPR RI dengan penjagaan ketat dari kepolisian.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan yang disampaikan terkait kondisi Ade Armando.

Sebelumnya, Ade Armando tampak hadir di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta.

Pada wawancara di depan rekan media, Senin (11/4/2022), Ade Armando hanya ingin mendukung aksi BEM SI

"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung," ujarnya saat ditemui di lokasi sebagaimana dikutip Tribunnews.com.

Namun dia menyayangkan rekan-rekan BEM SI yang tampaknya terpecah pada aksi hari ini.

"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung," katanya.

Dia mendukung penuh para mahasiswa menolak amandemen UUD 1945 untuk mengakomodasi perubahan masa jabatan presiden.

"Kalo isu yang, kan sekarang jadi kacau ya isunya, ada isu turunkan Jokowi, walupun kemudian dibantah ya oleh BEM SI tapi kalau isunya meminta agar dibatalkan amendemen saya rasa mayoritas bangsa setuju ya, dan saya menyatakan persetujuan juga terhadap itu," tuturnya. 

Profil Ade Armando 

Nama Ade Armando tentunya tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia terlebih bagi yang aktif berselancar di media sosial.

Ade Armando adalah dosen yang telah bergelar doktor lahir pada 24 September 1961.

Pada 2022 ini Ade Armando menginjak usia 61 tahun.

Tercatat ia adalah pegiat media sosial dan akademis Indonesia.

Ade Armando mengajar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

Ia juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004–2007).

Pada 1991, Ade Armando menikahi Nina Mutmainnah, adik tingkatnya di kampus.

Mereka sama-sama aktif di Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HMIK) dan Senat Mahasiswa.

Nina adalah seorang akademisi, yang kini menjabat sebagai Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI.

Mereka memperoleh dua orang anak bernama Yasmin Rifdaniar dan Feisal Irfansyah.

Ade Armando berdarah Minangkabau dari orangtua.

Ia adalah anak dari Mayor Jus Gani dan Juniar Gani.

Melansir dari wikipedia, Ade Armando adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.

Ayahnya adalah seorang diplomat yang terpaksa harus turun setelah terkena dampak runtuhnya rezim Soekarno.

Jus Gani pernah menjadi atase di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maroko dan Filipina.

Setelah dipecat dari militer, ia merantau membawa keluarganya ke Malaysia untuk berdagang.

Saat menuntut ilmu di Malaysia, Ade Armando sempat dipermalukan oleh seorang guru di depan teman-temannya karena tidak lancar berbahasa Inggris.

Hal itu memacunya untuk belajar hingga bisa berbahasa Inggris dengan lancar.

Pada 1968, keluarganya kembali ke Indonesia dan menetap di Bandung.

Ade Armando mengenyam pendidikan di SD Banjarsari I Bandung (tamat 1973), SMP Negeri 2 Bogor (tamat 1976), dan SMA Negeri 2 Bogor (tamat 1980).

Sesuai saran ayahnya, setamat SMA ia mendaftar kuliah di FISIP UI untuk menjadi diplomat.

Namun, karena nilai mata kuliah ilmu pengantar politiknya rendah, ia pindah ke jurusan ilmu komunikasi.

Di kampus, ia aktif dalam pers mahasiswa di Warta UI.

Ia mengaku berjualan rempeyek di kampus untuk menutupi uang kuliahnya.

Disamping itu, ia belajar menjadi wartawan dari Rosihan Anwar dan Masmimar Mangiang.

Pada 1988, ia lulus sarjana komunikasi dan meraih gelar doktorandus. 

Ade meraih gelar master of science dalam population studies dari Universitas Negeri Florida pada 1991.

Selanjutnya, ia meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia pada 2006.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando memenuhi panggilan Polda Metro Jaya pada Rabu (20/11) di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Krimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando memenuhi panggilan Polda Metro Jaya pada Rabu (20/11) di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Krimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta. ((Ricky Martin Wijaya))

Biodata:

Nama : Ade Armando

Lahir : 24 September 1961

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Almamater :

- Florida State University, Amerika Serikat

- Universitas Indonesia

Pekerjaan :

- Dosen

- Pegiat media sosial

Istri : Nina Mutmainnah Armando

Anak :

- Yasmin Rifdaniar

- Feisal Irfansyah

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved