Demo di Pati Ricuh

PRABOWO Murka, Bupati Sudewo Santai 64 Pendemo di Pati Terluka: Kalau Ada yang Meninggal Itu Takdir

Apalagi, kata Prasetyo, pemerintah pusat telah berulang kali mengimbau kepada para pejabat publik untuk berhati-hati dalam bersikap.

|
Editor: Fadhila Rahma
TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal
TOLAK MUNDUR - Bupati Pati Sudewo saat diwawancarai awak media di Gedung DPRD Pati, Selasa (15/7/2025) . Ia didemo warga Pati pada Rabu (13/8/2025) dan menyatakan menolak mundur. 

SRIPOKU.COM - Presiden Prabowo Subianto merespon demo yang digelar warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Rabu (13/8/2025) yang menuntut Bupati Sudewo mundur.

Demo tersebut digelar setelah Bupati Pati menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) hingga 250 persen.

Meski akhirnya kebijakan tersebut dibatalkan, demo tetap digelar.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan, Presiden Prabowo menyayangkan kisruh yang terjadi di Pati.

“Ya tentunya kalau beliau (Presiden Prabowo) ya menyayangkan,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Baca juga: ALASAN Bupati Pati Sudewo Ngotot Ogah Mundur Meski Pansus Pemakzulan Dibentuk, Ajak Warga Lupakan

DILEMPARI SENDAL - Bupati Pati, Sudewo pun akhirnya menemui massa pendemo pada Rabu (13/8/2025). Mengenakan kemeja lengan putih, kacamata dan peci hitam, Sudewo berlindung di mobil rantis polisi. Pendemo juga melempari Sudewo dengan sendal dan botol air minum.
DILEMPARI SENDAL - Bupati Pati, Sudewo pun akhirnya menemui massa pendemo pada Rabu (13/8/2025). Mengenakan kemeja lengan putih, kacamata dan peci hitam, Sudewo berlindung di mobil rantis polisi. Pendemo juga melempari Sudewo dengan sendal dan botol air minum. (Istimewa)

Apalagi, kata Prasetyo, pemerintah pusat telah berulang kali mengimbau kepada para pejabat publik untuk berhati-hati dalam bersikap.

“Ya Kalau dari sisi itu, makanya berkali-kali kami selaku pemerintah pusat berulang kali mengimbau, bahwa sebagai pejabat-pejabat publik di level apapun baik di pusat, di provinsi maupun di daerah, kita harus menyadari bahwa kita perlu berhati-hati di dalam menyampaikan segala sesuatu,” ujarnya.

“Apalagi menyampaikan sebuah kebijakan-kebijakan yang itu akan berdampak kepada masyarakat. Itu terus-menerus kita imbau.”

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Sugiono memerintahkan Sudewo yang merupakan kadernya itu untuk tidak menambah beban masyarakat Pati.

Sugiono menyebut Sudewo harus memperhatikan aspirasi masyarakat sebelum mengambil sebuah kebijakan.

"Selaku Sekjen DPP Partai Gerindra, saya juga sudah menyampaikan kepada Bupati Sudewo agar memperhatikan aspirasi dari masyarakat sehingga kebijakan yang diambil tidak menambah beban kepada masyarakat," ujar Sugiono dalam keterangannya, Rabu.

Sugiono pun mengungkit pesan Presiden sekaligus Ketum Gerindra Prabowo Subianto kepada seluruh kepala daerah kader Gerindra agar setiap kebijakan yang dibuat harus memperhitungkan dampak kepada rakyat terkecil.

"Kepada semua kepala daerah kader Gerindra, saya mengingatkan kembali pesan Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum kita, yaitu Bapak Prabowo Subianto, bahwa setiap kebijakan yang diambil harus selalu memperhitungkan dampak yang akan dirasakan oleh rakyat terkecil di daerah masing-masing. Partai kita adalah partai yang lahir dan besar karena perjuangan tersebut," jelasnya.

Sugiono mengaku terus memonitor aksi unjuk rasa di Pati dan berterima kasih kepada semua pihak karena situasi sore hingga malam kemarin sudah kembali kondusif.

Di sisi lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ikut mengusung Sudewo pada Pilkada 2024 menyayangkan cara komunikasi Sudewo dalam merespons aspirasi publik.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved