Ramadan 2022

Miris, Belum Sepekan Dibuka Pasar Bedug Sekayu Ditinggalkan Pedagang, Ini Penyebabnya

Bahkan 60 lapak yang sudah dipersiapkan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Muba tersebut tidak terisi full dan banyak kosong.

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Fajeri Ramadhoni
Sejumlah lapak pasar beduk tampak sepi yang berada dilapangan parkir Pasar Perjuangan Sekayu, Kamis (7/4/2022). 

SRIPOKU.COM, SEKAYU -- Belum sepekan berjalannya bulan suci Ramadhan, namun pasar bedug yang terletak di halaman parkir pasar perjuangan Sekayu sudah sepi.

 

Bahkan 60 lapak yang sudah dipersiapkan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Muba tersebut tidak terisi full dan banyak kosong.


Para pembeli pun tidak banyak yang datang seperti awal-awal pembukaan pada Senin lalu. Karena sepinya pembeli ini, para pedagang pun berangsur meninggalkan lapak di pasar bedug Sekayu walaupun disediakan gratis oleh pemerintah.


Padahal pasar bedug sendiri letaknya strategis di halaman pasar atau di tengah kota.

 

Para pedagang pun sebelumnya menyediakan menu takjil berbuka dan aneka lauk pauk lengkap dengan harga terjangkau.

 

Namun tetap saja belum bisa menarik minat pengunjung untuk datang membeli di pasar bedug.


Salah satu warga Sekayu, Sudarno mengaku dirinya hanya sekali datang ke pasar bedug untuk mencari takjil.

 

Selebihnya ia tak pernah datang lagi karena kurang suka membeli makanan di luar.


"Istri keseringan masak, jadi ya jarang beli makanan.

Lebih sehat dan higenis, hemat pula.

 

Nah pas mau beli makanan kok sepi, kemarin katanya ramai," ujarnya.


Hal yang sama diungkapkan Ujik, warga Sekayu ketika membeli takjil.

 

Ia menyebut, bahwa ia saat ini sedang sendirian karena istri sedang mudik.

 

Oleh karenanya membeli takjik, tapi setelah datang ke pasar bedug sepi pembeli.


“Kemarin waktu pembukaan ramai sekali, nah pada hari ini lapak kosong ditinggalkan pedagang.

 

 

Saya tanya dengan pedagang katanya sepi jadi lebih memilih berjualan ditempat lain.

 

Pemerintah seharusnya cepat tanggap agar pedagang tidak merugi,”ungkapnya

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved