Breaking News

Fakta Video Viral Pemesan COD Bernama Jangan Lupa Napas, Kurir Nyasar ke Pemakaman Tionghoa

Viral seorang kurir mendapat pesanan COD dari seseorang bernama Jangan Lupa Napas. Ini faktanya.

Editor: Refly Permana
zoom-inlihat foto Fakta Video Viral Pemesan COD Bernama Jangan Lupa Napas, Kurir Nyasar ke Pemakaman Tionghoa
Handout/sripoku.com
Tangkap layar pesanan COD dari seseorang bernama Jangan Lupa Napas.

Penulis: Eko

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Sebuah video seorang kurir mengirim paket COD ke kuburan di Lubuklinggau viral di media sosial.

Dalam unggahan dari berbagai media yang viral hingga saat ini sang kurir tersesat di pemakaman umum mengikuti titik temu sesuai alamat tertera.

Dalam unggahan video itu memperlihatkan paket COD kiriman sedang diperlihatkan oleh kurir dengan kamera handphonenya.

Dalam paket itu dibungkus plastik warna hitam tertulis alamat Jl Kalianda Kelurahan Jogoboyo Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau Sumsel.

Dalam unggahannya si kurir mengaku sudah bertanya ke warga, tapi tidak ada yang tahu pemesan paket COD ini.

Ia pun mengingatkan kalau pesan paket COD harus bayar dulu, baru dirinya bisa pulang. Kalau belum bayar, dia bingung.

Tribunsumsel.com pun mendatangi lokasi sesuai alamat video viral, lokasinya merupakan pemakaman etnis Tionghoa bersebelahan dengan lokasi pemakaman muslim.

Lokasi tersebut memang sepi, letaknya cukup jauh dari pemukiman warga, namun meski sepi lokasi ini selalu ramai oleh kendaraan berlalu lalang, karena merupakan jalan perlintasan.

Asma salah satu penjaga makam setempat menuturkan tidak tahu ada video viral, namun ketika disebutkan nama pemesan dalam video Jangan Lupa Napas ia menegaskan tidak ada.

"Kalau nama Jangan Lupa Napas itu tidak ada sama sekali disini, tidak ada nama itu," ungkapnya pada Tribunsumsel.com, Minggu (13/3/2022).

Asma mengatakan di wilayah itu tidak ada pemukiman sama sekali, hanya ada beberapa rumah penduduk namun lokasinya cukup jauh tidak berada di sekitar lokasi video.

"Disini (pemakaman Tionghoa) sebelahan dengan pemakaman Islam, ada pesantren tapi di ujung, rumah penduduk memang ada tapi jauh," ujarnya.

Asma menambahkan lokasi pemakaman Tionghoa tersebut biasanya ramai pagi dan sore, pagi orang lewat bekerja sedangkan sore hari orang memancing.

Sebab di lokasi tersebut ada sebuah kolam berukuran cukup besar yang selalu dimanfaatkan warga untuk memancing.

"Pagi orang pergi kerja, sore rame orang mancing, kalau rumah atau nama yang disebutkan (Jangan Lupa Napas) tidak ada," tambahnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved