Mantan Wagub Sumsel Meninggal Dunia

Cerita Suzzana Farianty Sebelum Kepergian Eddy Yusuf Pamitan ke Baturaja, 'Memang Mukanya Berbeda'

Meski tidak merasakan firasat apa-apa, namun Hj Suzzana Farianty sempat melihat muka suaminya Eddy Yusuf agak pucat. 

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Hj Suzzana Farianty, S.E., AK istri almarhum H Eddy Yusuf SH MM tampak tegar menyambut di rumah duka mantan Wakil Gubernur Sumsel periode 2008-2013 yang juga mantan Bupati OKU, H Eddy Yusuf SH MM di Jln PMD No 1 RT 12 RW 05 Talangkelapa Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Selasa (8/3/2022). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Tak ada isak tangis, hanya raut sedih dan berusaha tetap tegar teepancar dari raut Hj Suzzana Farianty, S.E., AK ketika menanti kedatangan jasad suaminya almarhum H Eddy Yusuf SH MM mantan Wakil Gubernur Sumsel periode 2008-2013 yang juga mantan Bupati OKU di rumah duka Jln PMD No 1 RT 12 RW 05 Talangkelapa Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Selasa (8/3/2022).

"Saya sih selalu bersiap aja. Namanya kita sudah berumur. Bapak kelahiran Baturaja 4 Desember 1955. Saya 1956. Entah tinggal berapa lama lagi. Walaupun terkejut, sangat terkejut, ya semua sudah diatur oleh Allah," ungkap Hj. Suzzana Farianty, S.E., AK kepada Sripoku.com menjelaskan dirinya bisa tegar mendengar kabar kepergian suami yang telah 40 tahun bersama mengarungi mahligai rumah tangga. 


Suzzana mengaku sosok suaminya selama di rumah termasuk pendiam dan teman ngobrol sambil nonton televisi. 

"Apa ya? Semuanya manis-manis aja. Biasalah di rumah, pendiam. Suka bicara masalah-masalah sehari-harilah. Berdua nonton TV jadi ceritaan," kata Suzzana. 

Mengenakan baju gamis hitam, jilbab hitam dan masker warna putih, Suzzana masih memikirkan  kepulangan ketiga anaknya dan ketiga cucunya yang belum dapat tiket pesawat. 

"Anak ada tiga cucu tiga masih di Jakarta. Gilang Ramadhan, Garlan Ramadhan, Grassa Ramadhanty. Ini lagi mencari tiket pesawat. Sejak pagi tadi belum dapat-dapat," ujarnya. 

Satu hal yang tak bisa dilupakan dari Eddy Yusuf keseharian setiap paginya selalu melihat buring kesayangannya. 

"Kalau bapak orang (sebelum meninggal) jalani hidup saja, kebiasaan kalau pagi melihat burung kesayangannya ada tinggal satu. Gak tahu apa namanya. Mungkin Raja namanya. Bapak hobi pelihara burung sudah sejak lama, sejak saya belum punya anak. Saya nikah tahun 1982. Tahun 1988 saya baru punya anak. Sebelum itu dia hobi pelihara burung. Saya gak pernah melarang hobinya. Dulu juga suka pelihara ayam," tutur Suzzana. 

Terkahir Suzzana menyampaikan permohonan maaf atas nama almarhum yang mungkin selama ini dalam bergaul ada salah-salah. 

"Mungkin ada salah kata, khilaf, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih telah menemani bapak selama ini, sudah mau bersilaturahmi. Semuanya saya mengucapkan terima kasih. Terakhir syaa mohon maaf kalau ada yang menyangkut-nyangkut tolong kasih tahu ke saya, apa yang jadi sangkutan bapak tolong beritahu ke saya," pungkasnya. 

Suzzana juga sempat menyebutkan terkahir melepas kepergian suaminya pada hari Jumat (4/3/2022) pukul 10.00 yang pamitan hendak ke Baturaja (OKU). 

"Sebelum pergi Bapak pamit meluk saya katanya mama gak mandi, saya bilang ya nanti aku mandi."

"Beliau kan berangkatnya pagi sekitar jam 10 berangkat hari Jumat," paparnya. 


Meski tidak merasakan firasat apa-apa, namun Suzzana sempat melihat muka suaminya agak pucat. 

"Saya pikir biasa-biasa ya. Memang Bapak itu kelihatan pucat. Dia kan memang sakit maag, udah lama sih. Kemarin drivernya (Hasan) nelpon saya, bapak ni kumat maagnya. Oh ya lah."

"Rupanya malam gak ketahanan lagi, dibawa ke rumah sakit. Karena maag aja. Pagi tadi bapak di rumah sakit pake alat baru oksigen. Sampai beliau meninggal dibimbing oleh saudara, ayuknya bapak di sana," terangnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved