Omicron Mengganas

RIBUAN Orang Tertular Omicron, Hongkong Kewalahan, Terpaksa Minta Bantuan China, Rumah Sakit Full

Tetapi Hong Kong kewalahan saat varian Omicron yang sangat menular menerobos metode pertahanan itu.

Editor: Wiedarto
Peter PARKS / AFP
Seorang perawat (tengah) berjalan melalui pusat sementara untuk pasien yang didirikan di luar Caritas Medical Center di Hong Kong pada 16 Februari 2022, saat kota itu menghadapi gelombang virus corona Covid-19 terburuk hingga saat ini. Pemerintah Hong Kong menggunakan kekuatan darurat yang memungkinkan dokter dan perawat dari China daratan untuk membantu mengatasi lonjakan Covid-19. 

Selain itu, rumah sakit darurat di Hong Kong sedang direncanakan untuk merawat pasien Covid, dengan bantuan dari Beijing.

Hong Kong sebagian besar telah menyelaraskan dirinya dengan kebijakan “nol-Covid-19” di daratan China, yang bertujuan untuk membasmi wabah secara total.

Metode itu jauh berbeda dengan yang digunakan di banyak negara seperti Inggris, yang mengubah pendekatan mereka untuk hidup berdampingan dengan virus dan memperlakukannya sebagai endemik.

Tetapi karena ketegangan dengan daratan tetap ada, banyak orang di Hong Kong skeptis tentang penguncian massal gaya daratan.

Lam membantah tuduhan pemerintahannya bekerja di bawah instruksi langsung Beijing.

"Saya tegaskan kembali bahwa pemerintah pusat tidak pernah mengeluarkan instruksi apapun tentang kerja anti-epidemi kami," katanya.

"Pemerintah pusat akan menawarkan dukungan sesuai kebutuhan atau atas permintaan kami, tetapi tentu saja kami akan selalu bertukar pandangan"

Pembatasan Ketat

Strategi "nol-Covid-19" berarti bahwa otoritas Hong Kong mengambil tindakan seperti mengunci kawasan perumahan untuk pengujian massal ketika kasus positif terdeteksi.

Persyaratan karantina yang ketat juga diberlakukan pada pelancong dan perintah penutupan bisnis.

Pada hari Selasa (22/2/2022), Lam mengkonfirmasi bahwa larangan penerbangan akan berlanjut.

Dia mengatakan pembatasan penerbangan saat ini dari sembilan negara termasuk AS, Australia, Kanada, dan Inggris akan tetap berlangsung hingga 20 April.

Setelah itu, negara lain mungkin akan ditambahkan ke daftar.

Sementara itu, langkah-langkah seperti larangan makan di restoran setelah jam 6 sore dan penutupan bisnis seperti pusat kebugaran dan bar akan diperpanjang hingga 20 April.

"Ini bukan kabar baik bagi sektor-sektor yang terkena dampak, tetapi sebenarnya pada tahap pandemi ini kami tidak punya pilihan selain mengambil tindakan ini," kata Lam.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved