Pupuk Kimia Mahal, Petani di Pagaralam Beralih ke Kotoran Ayam

Petani di Pagaralam tak hilang akal menyikapi mahalnya harga pupuk kimia saat ini.

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Refly Permana
Sripoku.com/wawan
Tampak warga yang sedang membeli kotoran ayam untuk dijadikan pupuk tanaman. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan

SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Saat ini petani di Pagaralam dan sekitarnya sedang kesusahan membeli pupuk kimia.

Hal ini disebabkan harga pupuk saat ini melonjak nyaris 100 persen.

Namun kondisi ini tidak menjadikan para petani di Pagaralam dan sekitarnya putus asa dan hilang akal.

Mereka terpaksa harus memutar otak agar mata pencaharian mereka sebagai petani terus bisa menghidupkan dapur mereka.

Mahalnya pupuk kimia terpaksa membuat petani di Pagaralam menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam.

Pasalnya jika tidak dipupuk maka hasil panen dipastikan akan kurang.

Yek (40) salah satu petani Pagaralam mengatakan, bahwa saat ini harga pupuk di Pagaralam sedang naik untuk itu petani kesusahan membuka lahan jika harus menggunakan pupuk kimia.

"Harga pupuk mahal pak sedangkan harga jual komuditi saat ini banyak turun.

Jadi jika harus menggunakan pupuk kimia maka kita akan rugi saat panen," ujarnya.

Namun karena bertani merupakan sumber penghasilan banyak masyarakat Pagaralam jadi bagaimana pun lahan pertanian harus tetap digarap meskipun harga pupuk mahal.

"Karena tidak bisa membeli pupuk kimia kami terpaksa harus menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam.

Semoga saja penggunaan pupuk kandang ini hasil panen bisa seperti saat kita menggunakan pupuk kimia," katanya.

Sementara itu Pungki (32) salah satu penjual pupuk kotoran ayam mengatakan, bahwa saat ini memang banyak petani yang mencari pupuk kandang.

"Memang saat ini pupuk dari kotoran ayam sedang banyak dicari oleh petani di Pagaralam.

Hal ini mungkin karena saat ini harga jual pupuk kimia sedang mahal," ujarnya.

Untuk harga jual pupuk dari kotoran ayam ini perkarung yaitu Rp6.000 perkilogram jika mengambil dikandang ayam.

"Namun jika kita yang menghantar ke pemesan atau ke lahan petani maka harganya Rp12 ribu perkarungnya," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved