Enam Sikap Kadisdik Sumsel Soal Kurikulum Merdeka yang Bakal Diterapkan Menteri Nadiem Makarim

Enam sikap Kepala Dinas Pendidikan Sumsel soal Kurikulum Merdeka yang diwacanaman Nadiem Makarim.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Refly Permana
Dok pribadi
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Drs H Riza Fahlevi MM 

Dalam kurikulum Merdeka ini akan memberikan kebebasan bagi siswa dan guru dalam pembelajaran.

Pada Kurikulum Merdeka tidak akan ada lagi penjurusan atau peminatan seperti IPA, IPS, atau Bahasa di jenjang SMA.

“Di dalam program SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan untuk yang memiliki Kurikulum Merdeka. Ya tidak ada lagi jurusan, kejuruan atau peminatan,” kata Nadiem dalam Peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-15 secara daring, Jumat (11/2/2022).

Para siswa, kata Nadiem, bisa bebas memilih mata pelajaran yang diminatinya pada dua tahun terakhir saat SMA.

Meski begitu, Nadiem memastikan Kurikulum Merdeka tidak akan bersifat memaksa untuk diterapkan oleh sekolah.

"Ini salah satu keputusan atau choice atau pemilihan yang bisa diberikan kemerdekaan bagi anak-anak kita yang sudah mulai masuk dalam umur dewasa untuk bisa memilih,” ucap Nadiem.

Seperti diketahui, Kurikulum Prototipe mengalami perubahan nama menjadi Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka, menurut Nadiem, akan memberikan fleksibilitas terhadap pembelajaran.

“Kita memberikan fleksibilitas, Kurikulum Merdeka ini sudah kita tes di 2.500 sekolah penggerak, namanya dulu Kurikulum Prototipe,” ucap Nadiem dalam Peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-15 secara daring, Jumat (11/2/2022). 

Nadiem mengungkapkan Kurikulum Merdeka bisa mulai digunakan pada tahun ajaran 2022/2023 di jenjang pendidikan usia dini, dasar dan menengah.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved