Breaking News

Berita Sriwijaya FC

Diam-diam Manajemen Sriwijaya FC Sudah Bertemu dengan Calon Investor, Ternyata Begini Hasilnya

PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) pengelola klub Sriwijaya FC dikabarkan telah melakukan pembahasan dengan calon investor

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM / Abdul Hafiz
Manajer Tim Sriwijaya FC Hendriansyah ST MSi. 

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Logo instagram.com/sriwijayapost/

Menurutnya kali ini Gubernur Sumsel mengamanatkan mencari siapa sebenarnya yang mampu untuk mengelola secara profesional. 

"Jadi jangan istilahnya mengandalkan proposal, sponsor. Kalau menurut Pak Gubernur itu kelas-kelas (panitia lomba) 17 Agustusan. Sementara SFC ini bukan klub kecil. Gaungnya sudah ke mana-mana, jadi diuruslah secara profesional," papar Hendriansyah. 

Diterangkannya, maksud arahan Gubernur itu tidak bisa kalau seperti selama ini masih mengandalkan Pemda atau mengandalkan sponsor-sponsor yang ada keterkaitannya dengan pemerintah. 

"Maksud Pak Gubernur, coba dikelola seperti yang profesional betul. Dia bisa hidup sendiri, nyari duit sendiri, punya marketing yang bagus, ada bisnis yang bisa dijalankan untuk membiayai. Itu yang kita terjemahkan dari keinginan Pak Gubernur," jelasnya. 

Hanya saja dalam arahan Gubernur, yang pertama kalau bisa yang pegang SFC itu tetap wong Sumsel. Yang kedua, homebasenya tetap berada di Palembang. Sriwijaya FC itu tetap milik masyarakat Sumsel. Tidak boleh dipindahkan ke tempat lain. 

"Silahkan dikelola oleh siapa, kalau bisa putra daerah. Itu pesan Pak Gubernur. Jadi ada ikatan emosional dengan Sumsel-nya. Tapi tidak boleh memindahkan homebasenya dari Palembang. Umpannya kalau kita jual dengan wong luar negeri, dipindahkannya ke Jakarta umpanya begitu. Itu memang ada syarat dari Pak Gubernur," beber Hendriansyah. 

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com

Hendriansyah yang mengidolakan legend pesepakbola Argentina, Diego Maradona mengatakan pihaknya tengah melaksanakan apa yang memenuhi keinginan Gubernur tadi. Syaratnya SFC tidak boleh pindah dari Palembang, kalau bisa putra daerah, tidak mengandalkan ada politisnya, lebih benar-benar profesional. 

"Yang jelas dua tahun ini kita belum berhasil. Itu fakta. Ke depannya jangan tidak berhasil lagi, itu kata Pak Gubernur. Evaluasi beliau yang saya tangkap, ternyata pengelolaan SFC itu tidak dilakukan secara profesional, bahasanya seperti itu. Bisa jadi kami-kami ini kategori yang profesional menurut beliau. Itu yang lagi kita usahakan ke depan. Siapakah orang yang akan mengelola secara profesional itu lagi dicari. 

Pada saatnya bahwa orang itu sudah ada, pasti diumumkan di publik. Harapannya orang yang mengelola SFC nanti bisa membawa SFC ke Liga 1 di Tahun 2022," ujarnya. 

Setelah itu terwujud, sudah ada yang diberikan mandat untuk megang SFC, baru menyusun pelatih, kemudian pelatih milih pemain, nanti kita akan hubungi pemain-pemain itu, bikin kontrak, latihan. Tinggal menunggu kalau jadwalnya Liga 2 habis lebaran bulan 6 ataukah bulan 7.

"Menurut beliau pengelolaan sekarang itu kurang pas. Terkait memang persiapan pendanaan karena sekarang kan lewat APBD pasti tidak boleh. Harga mati tidak boleh pakai APBD. Nah kalau kita masih tergantung dengan pemerintah, tidak bisa. Pemerintah itu cukup sebagai pembina, mengarahkan. Tapi pada saat operasional dilakukan orang profesional," terang alumni FT Pertambangan Unsri. 

Misalnya SFC mencari sponsor yang ada ikatan bisnis, ada take and give. SFC mengiklankan, mengkampanyekan produk mereka, kemudian mereka ada memberikan kontribusi sponsor. 

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved