Mimbar Jumat
Penyesalan Orang di Alam Kubur
Melaksanakan ibadah bukan saja yang fardhu, tetapi semua yang sunnat mu’akkad dan ghoiro mu’akkad mereka kerjakan, mereka ini masuk Surga tanpa hisab.
Lalu Rasulullah membaca ayat: Artinya: "Kalian dilupakan oleh kemewahan dunia, sampai masuk ke dalam kubur." ( QS. 102. At-Takatsur :1-2)
Lalu sabda beliau: "Manusia mengaku: Ini hartaku, Ini kepunyaanku, ketahuilah: kepunyaan-mu tidak bermanfaat, kecuali yang dimakan habis, atau dipakai sampai rapuh, atau yang di se-dekahkan, itulah yang tetap". (HR. Humaidy Thawil dari 'Ajil)
Karena itulah mereka (yang ingin beruntung di akhirat) mempersiapkan diri, dan meman-fa'atkan waktu yang tersisa dalam kehidupan kesehariannya dengan ibadah sebagai berikut;
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

B. Meningkatkan Ibadah
Orang-orang mukmin akan memprioritaskan amal ibadahnya pada hari Jum'at, karena hari Jum-at adalah hari yang sangat mulia, salah satu dari 3 hari raya agama Islam.
Pada hari Jum'at, Allah SWT menyempurnakan serta meridlai Islam sebagai agama dan nikmat bagi umat manusia.
Pada hari Jum'at, Allah SWT menciptakan Nabi Adam as memasukkannya ke dalam surga, mengeluarkannya dari surga, serta memberikannya rahmat dan ampunan.
Allah SWT memerintahkan kiamat pada hari Jum'at, dan ada suatu saat di hari Jum'at jika se-orang muslim meminta sesuatu kepada Allah 'Azza wa Jalla, niscaya Allah akan memenuhinya.
Apabila pada hari Jum'at permintaan hambanya tidak dipenuhi-Nya, sungguh Allah SWT telah menyimpankan untuk hamba-Nya bagian yang lebih baik.
Apabila hamba-hamba Allah SWT selamat pada hari Jum'at, maka selamatlah mereka pada hari lain.
Allah SWT mewajibkan Shalat Jum'at (fardlu 'ain) bagi Mukmin, Muslim-Laki-laki yang mer-deka, baligh, berakal, sehat dan berada di kota atau desa (mustautin).
Kecuali budak yang dimiliki, perempuan, anak-anak, orang sakit dan musafir.
Firman Allah SWT dalam surah Al Jumu'ah ayat 9 yang artinya; "Wahai sekalian orang yang beriman! Apabila diserukan untuk shalat di hari Jum'at, maka bersegeralah kamu sekalian menuju zikir kepada Allah (shalat Jum'at), dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila shalat telah didirikan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah. Dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung". (QS 62 Al-Jumu'ah:9-10)
Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadisnya yang artinya; Dari Abu Hurairah dan Ibnu 'U-mar ra. Bahwasanya keduanya mendengar Rasulullah SAW bersabda di atas mimbarnya: "Orang-orang yang biasa meninggalkan shalat Jum'at harus segera menghentikan kebiasaannya itu atau kalau tidak maka Allah akan mengunci hati mereka kemudian mereka termasuk orang yang lalai. (HR. Muslim)
C. Mempersiapkan diri sebagai calon Penghuni Surga
Rasulullah SAW menyatakan bahwa seluruh umatku masuk surga, kecuali bagi yang tidak mau.
Para sahabat terkejut dan menanyakan, siapa yang tidak mau tersebut.
Maka Rasulullah SAW melanjutkan keterangan beliau yang artinya "Seluruh umatku akan masuk kedalam surga, melainkan orang yang menolak. Seorang sahabat bertanya. "Wahai Rasulullah siapakah orang yang menolak itu?. Jawabnya "Siapa yang menta'atiku (yang mengikuti sunnah) mereka masuk surga, dan barang siapa yang durhaka terhadapku (maksiat) berarti dia menolak". (HR. Imam Bukhari, dari Abu Hurairah ra.)
Dalam sebuah dialog seorang sahabat meminta petunjuk kepada Rasulullah SAW yang artinya: "Dari Abu Ayyub Kholid bin Zaid Al-Ansory ra.
Bahwasanya seorang Laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw. "Ya Rasulallah! Beritahukan kepadaku amal-amal apa yang akan memasukkan aku ke Surga? Nabi Muhammad saw. mengatakan: Engkau mengabdi (menyembah) kepada Allah SWT, dan jangan mensekutukanNya dengan sesuatu, dan mendirikan shalat, dan menunaikan zakat dan menghubungkan silaturrahim. (Muttafq 'alaihi)
Dari dialog tersebut di atas, memberikan panduan bagi seseorang yang mempersiapkan dirinya sebagai calon penghuni Surga adalah;
Pertama, melakukan pengabdian yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT apapun yang dilakukan oleh seseorang dalam aktifitas kesehariannya adalah dalam kerangka pengabdiannya sebagai hamba Allah SWT (Ibadah umumiyah).
Profesi yang dia tekuni adalah amanah Allah SWT sebagai kontribusinya dalam upaya mem-berikan kemudahan bagi umat manusia dalam kehidupan dimuka bumi ini.
Melaksanakan tugas secara professional dan proporsional dengan pengertian ikhlas dan inilah yang dimaksud Rasulullah SAW dengan memiliki sifat sempurna.
Sifat sempurna menurut Rasulullah SAW itu adalah;
"Berkata benar dan bekerja dengan jujur".