Ulah Eks Kapolres OKU Timur, Kapolri Jenderal Listyo Sampai Minta Maaf, Akui Anak Buah Makan Suap
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi mengatakan AKBP Dalizon dicopot sebagai Kapolres Oku Timur dan ditahan Bareskrim Polri.
SRIPOKU.COM - Kapolri Jenderal Listryo SIgit Prabowo meminta maaf atas ulah anak buahnya yang melakukan pelanggaran.
Sebelumnya, Polda Sumatra Selatan membenarkan oknum anggotanya, Mantan Kapolres Oku Timur menerima uang suap dalam proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Musi Banyuasin.
Pekan lalu, Kepala Dinas PUPR Musi Banyuasin, Herman Mayori, memberi kesaksian dalam sidang di Pengadilan Tipikor Palembang.
Herman menyebut adanya aliran dana sebesar Rp 2 miliar sebagai pengamanan ke oknum polisi Polda Sumsel dan Rp 20 juta untuk Polres Musi Banyuasin.
Saat itu AKBP Dalizon menjabat sebagai Kasubdit Tindak Pidana Korupsi Ditreskrimsus Polda Sumsel.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi mengatakan AKBP Dalizon dicopot sebagai Kapolres Oku Timur dan ditahan Bareskrim Polri.
Di dalam rapat kerja Komisi III DPR RI, Senin (24/1/2022), Jenderal Listyo meminta maaf atas ulah anak buahnya.
Kapolri menyatakan, lembaganya siap menerima pengaduan dari masyarakat dan akan memberi sanksi kepada anggota yang terbukti melanggar.
Profil AKBP Dalizon
Nama AKBP Dalizon tengah jadi perbincangan.
Jabatannya sebagai Kapolres OKU Timur dicopot sesuai dengan perintah kapolri.
Bukan hanya itu, ia dikabarkan tengah diperiksa oleh Kadiv Propam Mabes Polri.
Sayangnya, hingga detik ini belum diketahui perkara apa yang membuat jabatannya dicopot.
Yang pasti, Dalizon sudah memiliki banyak peranan selama dirinya menjadi polisi.
Sejumlah kasus besar sudah berhasil ia ungkap sebelum akhirnya ditugaskan menjadi Kapolres OKU Timur.
Berikut profil AKBP Dalizon hasil wawancara beberapa waktu yang lalu.
AKBP Dalizon jadi Kapolres OKU Timur menggantikan AKBP Erlin Tangjaya.
Kepada wartawan, ia mengaku sudah menduduki nyaris seluruh posisi yang ada di Kepolisian, mulai dari Patwal (Patroli Pengawal), Reserse, Res Narloba, hingga bidang Provost dan pengasuh di Akademi Kepolisian (Akpol).
"Saya lulus dari Akpol tahun 2002," ujarnya mengawali pembicaraan.
Pria kelahiran Tanjung Karang Lampung, 1979 silam ini awalnya lama berkutat di Provinsi Jawa Tengah, sejak lulus Akpol hingga tahun 2007.
Waktu itu, ia sempat mengajukan diri pindah ke bagian reserse saat lama berdiam di Sat Lantas.
"Saya termotivasi saat ada kasus TKI, di mana mereka merekrut tenaga kerja untuk dikirim ke luar negeri secara tidak benar," ungkapnya.
Ia menjelaskan, tidak benar dalam arti banyak dokumen-dokumen yang tidak mencukupi masih bisa lolos oleh perusahaan itu.
Bersama timnya, ia pun langsung mengungkap kasus itu dalam kurun waktu 3 hari.
"Itu cukup berkesan bagi saya, karena setelah 3 bulan saya langsung promosi," terangnya.
Pernah juga ia turut dalam penyelidikan kasus penyelundupan narkoba di salah satu penjara besar di Indonesia.
Saat itu ia hanya bermodalkan barang bukti yang didapat dari seorang kurir yang terlibat.
"Saat itu Sat Res Narkoba Polres Cilacap baru didirikan. Berawal dari barang bukti dan hasil interograsi, kami langsung bergerak," katanya.
Hal itu cukup berkesan baginya, sekaligus menantang nyalinya sebagai seorang Kanit Lidik.
Setelah melalui negosiasi yang alot dengan pejabat Lapas, mereka pun berhasil masuk dan mengungkap jaringan di dalam Lapas tersebut.
Ia memiliki prinsip, jika menjadi seorang Polisi di mana pun bidangnya, harus tetap menjalankan tugas dengan total dan sebaik-baiknya sesuai Tupoksi.
Dengan begitu, seorang Polisi dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Kita harus menjalankan tugas sebagaimana mestinya dengan baik.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik," jelasnya
Dalizon diterima langsung sebagai Warga Kehormatan OKU Timur tak lama setelah resmi menjadi Kapolres OKU Timur.
Penerimaan itu ditandai dengan pemberian gelar adat Komering di Aula Pemkab OKU Timur.
Ia lalu diberi gelar Perwira Mustika Bangsawan.
Menurut Ketua Lembaga Pembina Adat Komering, Leo Budi Rachmadi mengatakan pihaknya memberi nama tersebut sebagai penghargaan kepada Kapolres OKU Timur, AKBP Dalizon.
Dengan harapan, agar Kepolisian khususnya Polres OKU Timur dapat lebih memberikan pelayanan dan keamanan kepada masyarakat.
"Dengan ini, pak Kapolres resmi menjadi keluarga dari kami, warga OKU Timur," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres OKU Timur AKBP Dalizon mengatakan dirinya merasa tak asing lagi dengan Kabupaten OKU Timur ini.
Sebab pertama merintis sebagai Polisi, ia pernah ditempatkan di daerah Tulang Bawang Provinsi Lampung, tak jauh dari daerah ini.
"Kami memohon dukungan kepada seluruh elemen, senior dan pejabat terkait agar kita dapat membawa OKU Timur menjadi lebih Sebiduk Sehaluan lagi," ujarnya.