30 Menit Terbangkan Helikopter Serbu, Jenderal Dudung Jadi KSAD Pertama Berhasil Piloti Apache

Selama 30 menit mantan Pangkostrad ini menerbangkan helikopter tersebut dari Simpang Lima dan kembali lagi ke Bandara Ahmad Yani Semarang.

Editor: Yandi Triansyah
(Dispenad)
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menerbangkan helikopter serang AH-64E Apache dari Hanggar Skadron-11/Serbu Pangkalan Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/1/2022). (Dispenad) 

SRIPOKU.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mencatatkan dirinya sebagai KSAD pertama yang berhasil menerbangkan helikopter serbu.

Helikopter serbu yang berhasil diterbangkan jenderal bintang empat tersebut jenis serang AH-64E Apache.

Selama 30 menit mantan Pangkostrad ini menerbangkan helikopter tersebut dari Simpang Lima dan kembali lagi ke Bandara Ahmad Yani Semarang.

Sebelum menerbangkan Apache, Dudung terlebih dulu menjalani pendidikan dasar mengenai cara menerbangkan Apache.

Selain itu, Dudung juga mendapatkan arahan pra terbang, fitting vest (rompi pas), helmet di Gedung Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad).

Keberhasilan Dudung menerbangkan helikopter ini mencatatkan sejarah bagi dirinya sebagai KSAD pertama yang sukses memiloti Apache.

Kendalikan Prajurit Bila Jakarta Goyang, Instruksi Jenderal Dudung ke Eks Anak Buah Prabowo

Setelah menaiki Apache, Dudung menerima brevet kehormatan berupa wing penerbang TNI AD yang disematkan Komandan Puspenerbad Mayjen TNI Bueng Wardadi.

Dalam kesempatan ini, Dudung menyampaikan bahwa Puspenerbad akan menerima 32 helikopter dan 5 pesawat Casa dari Kementerian Pertahanan.

"Ke depan selain alutsista, khusus personel Penerbad akan menjadi prioritas dalam jenjang karier, sehingga pangkat Sertu yang sudah 2 tahun akan disekolahkan Secapa dan menjadi perwira karena penerbang adalah seorang perwira," kata Dudung dalam keterangan tertulis, Selasa.
Menurut Dudung, dengan segera bergabungnya helikopter dan pesawat baru, perlu diawaki pilot-pilot yang cukup banyak di dalam penataan organisasi.

Sehingga perlu merekrut calon penerbang TNI AD dari SMK Penerbangan untuk memenuhi kebutuhan personel dalam mengawaki alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki Puspenerbad.

Di samping itu, Dudung menekankan agar seluruh prajurit terus meningkatkan profesionalisme dan menjaga soliditas dengan satuan-satuan lain.

"Alutsista ini tidak murah, oleh karenanya betul-betul dipelihara dan jangan berspekulasi. Kalau tidak memungkinkan jangan mengambil risiko, apabila ada kekurangan apa pun segera diajukan ke komando atas dan akan kami dukung," imbuh dia.

Sebagai informasi, Helikopter AH-64 Apache adalah tipe helikopter militer dari jenis penyerbu atau penggempur yang bisa diterbangkan dalam berbagai keadaan cuaca.

Helikopter serbu ini dikendalikan oleh dua orang crew dan persenjataan utamanya terdiri dari sebuah senapan mesin M230 kaliber 30 mm yang terletak di bawah hidung AH-64 Apache.

Helikopter ini juga bisa membawa gabungan persenjataan lain seperti AGM-114 Hellfire dan pod roket Hydra 70 di empat hard point pada pangkal sayap.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved