Sejarah Orient Express Kereta Mewah yang Sudah Ada Sejak 1883, Sudah 'Hilang' Sejak 1977
Dengan berbagai kemewahan yang dihadirkan, perjalanan sekaligus menginap di Orient Express La Dolce Vita akan dibanderol 2.000 Euro atau sekitar Rp32
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Akhirnya, perjalanan dari Paris menuju Istanbul bisa ditempuh selama tiga hari.
Ilustrasi perjalanan dengan menggunakan Orient Express digambarkan sangat baik oleh Agatha Christie dalam buku Murder on the Orient Express (1934).
Kereta mewah untuk rute jarak jauh ini dioperasikan sebuah perusahaan asal Belgia, Compagnie Internationale des Wagons-Lits et des Grands Express Européens, yang didirikan oleh Georges Nagelmackers pada tahun 1872.
Dilansir dari laman The Telegraph, Karena banyaknya antusiasme penumpang yang menginginkan rute itu, jalur rel akhirnya diperpanjang dan memberikan layanan operasi tambahan.
Pada 1889, Orient Express beroperasi setiap hari dari Paris menuju Bupadest di Hongaria dan tiga kali seminggu menuju Istanbul, serta seminggu sekali menuju Bukares di Rumania.
Jadwal yang beragam ini menjadi perhatian dari pengelola untuk memberikan opsi kepada pengunjung untuk menentukan tujuan.
Pada tahun yang sama, kereta ini beroperasi non stop menuju Istanbul. Ketika Perang Dunia I berlangsung, rute dari perjalanan jauh ini mulai tersendat.
Aktivitas perang menyebabkan jalur-jalur menjadi rentan untuk dilalui kereta. Pada 1930-an menjadi masa-masa "jaya" dari kereta ini.
Perusahaan Belgia itu memberikan tambahan pelayanan untuk mendukung Orient Express.
Kereta Simplon Orient Express dan Arlberg Orient Express mendukung layanan kereta mewah pada masa itu.
Uniknya, Orient Express menggunakan gerbong yang berasal dari berbagai negara antara Lain Jerman, Austria, Hungaria, Perancis dan Paris.
Desain dan interior yang berbeda-beda mencirikan dari mana gerbong itu berasal.
Penumpang boleh memilih menaiki gerbong pilihannya. Tiap gerbong juga memberikan layanan yang berbeda beda.
Terdapat gerbong tidur dan gerbong makanan yang terkenal dengan kualitas pelayanan dan kemewahannya.
Oleh sebab itu, pengguna kereta ini biasanya berasal dari kalangan menengah atas.