Mimbar Jumat

Ikhtiar Terhadap Delmicron Agar Ekonomi Tidak Macet

Kita tidak boleh terlena dengan kondisi yang sudah kondusif, kita masih tetap harus berjuang melindungi/membentengi diri agar kita tetap dianugrahi...

Editor: Bejoroy
SRIPOKU.COM/Istimewa
Amidi. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang dan Penga-mat Ekonomi Sumatera Selatan. 

Oleh : Amidi
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang.

Beberapa bulan terakhir bahkan sampai saat ini kegiatan ekonomi boleh dikatakan sudah berjalan dengan normal, jika dibandingkan dengan masa pemberlakukan PPKM dan ma-sa-masa sebelumnya.

Ini semua berkat perjuangan semua pihak dalam mengantisipasi (baca : ikhtiar) menghadapi pandemi virus corona (covid-19) yang yang melanda negeri dan daerah ini termasuk melanda Kota Palembang yang kita cintai ini.

Kita harus berterima kasih kepada petugas yang telah sigap dalam mengantisipasi pan-demi covid-19 tersebut dan patut mengucapkan rasa syukur, “Alhamdulillahirobbil alamin”, atas pertolongan Allah SWT, sehingga covid-19 tersebut berangsur-angsur menghilang dari bumi persada terlebih di Kota Dagang ini.

Pada saat kegiatan ekonomi sudah berjalan normal beberapa bulan terkhir ini, sepertinya kembali kita dihadapkan dengan perkembangan covid-19 varian baru bernama “Omicron”.

Dan ternyata pada saat masyarakat masih dihantui Omicron, mucul lagi Delmicron. Dilansir Deccan Herald pada tanggal 24 Desember 2021 bahwa Delmicron bukanlah varian baru covid-19 seperti alpha, Beta dan lainnya.

Delmicron adalah kombinasi dari dua strain yang ada, yakni varian Delta dan Omicron.

Delmicron adalah varian covid-19 yang menyebar dengan cepat di Amerika Serikat dan Eropa (KOMPAS.com, 25 Desember 2021)

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Dengan masuknya Omicron dan bermutasi lagi menjadi Delmicron yang merupakan perkembangan covid-19 varian baru tersebut, maka hiruk pikuk persoalan covid-19 terse-but mulai bangkit kembali.

Padahal beberapa bulan terkahir ini persoalan yang satu ini sudah mereda dan boleh dikatakan sudah tidak menghebohkan lagi.

Dengan adanya varian baru tersebut, sepertinya petugas kembali akan disibukkan dengan persoalan yang satu ini dan masyarakat mulai dihantui rasa takut.

Apalagi varian baru ini, terutama Omicron ini telah masuk ke negeri ini.

Kementerian kesehatan telah melakukan pelacakan asal muasal masuknya covid-19 vari-an omicron ke Indonesia dengan kasus pertama diduga berasal dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang tiba dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021.

Pada tanggal 16 Desember 2021 Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin telah mengumumkan temuan kasus varian omicron terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bekerja pada RSDC Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.

Petugas tersebut tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri, sehingga disimpulkan petugas tersebut tertular dari WNI yang datang dari luar negeri yang melakukan karantina di Wisma Atlet. (sehatnegeriku.kemenkes.go.id, 19 Desember 2021).

Terus berikhtiar.
Kita tidak boleh terlena dengan kondisi yang sudah kondusif ini, kita masih tetap harus berjuang melindungi/membentengi diri agar kita tetap dianugrahi kesehatan oleh Allah SWT.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Logo instagram.com/sriwijayapost/

Dengan demikian, kita tetap dapat menjalankan aktivitas ekonomi dan aktivitas sehari-hari lainnya.

Dengan kata lain agar kita tetap dapat mencari kanuria Allah dan atau mencari nafkah.

Memang kita diperintahkan mencari karunia Allah sebanyak-banyaknya, tetapi tidak bo-leh mengabaikan aspek kesehatan dengan kata lain kita harus berikhtiar membentengi diri dari kemungkinan terjangkit suatu penyakit (Omicron) tersebut.

Perintah mecari nafkah tersebut telah disyariatkan dalam ajaran agama Islan, Allah berfirman yang artinya; “Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jum’ah : 10).

Aspek kesehatan memegang peranan penting dalam menjalankan tugas kita sebagai ham-ba Allah, termasuk menjalankan tugas kita dalam mencari nafkah.

Apabila kita sehat, berarti kita dapat mencari nafkah/karunia Allah dengan sebaik-baiknya.

Dan dengan demikan pula berarti kita dapat memenuhi berbagai kebutuhan, dapat menghidupi diri sendiri, dapat menghidupi keluarga dan dapat membantu orang lain melalui kegiatan berbagi (zakat, infaq dan sedekah).

Dengan adanya varian baru covid-19 tersebut, maka sebaiknya kondisi saat ini masih te-tap diberlakukan sebagai kondisi era normal baru, jangan dianggap kondisi sepenuhnya sudah normal.

Agar masyarakat tidak abai dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari dan kegiatan ekonomi serta bisnis.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com

Dengan kata lain kita tetap memberlakukan kembali protokol kesehatan yang ketat, tetap awas dan tetap menjaga kesehatan.

Dengan menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kegiatan ekonomi serta bisnis tersebut berarti kita telah melakukan langkah “ikhitiar” untuk menghindari paparan covid-19 varian baru tersebut.

Pemerintah terus mengimbau masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan yang ketat tersebut.

Dalam ajaran agama Islam, kita diwajibkan mengikuti anjuran dan atau himbauan pemimpin (ulil amri), apalagi himbauan itu untuk kesehatan kita sendiri.

Kewajiban mentaati pimpinan tersebut sejalan dengan friman Allah yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan kepada para pemimpin di antara kamu. Kemudian jika kamu berselisih pendapat tentang sesu-atu, maka kembalilah ia kepada Allah dan RasulNya, jika kamu benar-benar beriman ke-pada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya”. (QS. An-Nisa : 59)

Jauh sebelumnya Rasulullah SAW telah memberikan contoh konkret sebagai upaya un-tuk menyelamatkan diri sebisa mungkin dari paparan virus.

Cara Rasulullah SAW ini, sekarang dikenal dengan istilah social fisical distancing, lockdown, self isolation, and stay at home (Abdul Munir Mulkhan, 2020).

Dalam menyikapi persoalan yang satu ini pemerintah pun telah mengambil kebijakan moderat dengan memberlakukan PPKM.

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Kemudian pada bagian lain Rasulullah SAW mengingatkan; “tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah SWT untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia.

“Apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu keluar darinya “. (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid)

Jika masyarakat memahami himbauan pemerintah dan atau melaksanakan ikhtiar men-jalankan protokol kesehatan, pemerintah (pusat dan daerah) tidak harus gencar men-dorong masyarakat agar mentaati protokol kesehatan.

Mungkin pemerintah tidak perlu membuat sepanduk yang menakutkan, dengan tujuan agar masyarakat takut sehingga mereka mematuhi protokol kesehatan, dengan kata lain agar mereka melakukan ikhtiar menjalankan protokol kesehatan.

Padahal ikhtiar menjalankan protokol kesehatan tersebut selain untuk dirinya sendiri juga berguna untuk orang lain.

Perlu diingat karena tanpa sepengetahuan mereka bahwa mereka terpapar, karena tidak berikhtiar menjalkankan protokol kesehatan, sehingga bisa saja mereka yang terpapar menulari orang lain.

Dengan demikian, berarti kita telah menebar penyakit bahkan lebih jauh bisa berdampak pada kematian orang lain.

Hal ini sangat dilarang, sesuai dengan firman Allah yang artinya: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi,maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.

Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya”. (QS. Al. Maidah : 32).

Akhirnya marilah kita terus bermuhasabah sembari berikhtiar dalam rangka menghadapi segala bentuk ujian dan cobaan serta bencana yang menimpa masyarakat negeri ini ter-masuk virus covid-19 varian baru Omicron–Delmicron ini, semoga kita senantiasa mendapat perlindungan dari Allah SWT. Aamiiin.

ilustrasi
Update 30 Desember 2021. (https://covid19.go.id/)
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved