Berita Muara Enim

Sisakan 1 Perahu di Titik Jatuh, Tim Perluas Wilayah Hingga 50 Km Cari Ayah dan Anak Tenggelam

Anggota memperluas lokasi pencarian hingga 50 kilometer dari titik jatuh warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujan Mas tersebut.

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
sripoku.com/ardani
Warga ikut menantikan hasil pencarian tim SAR terhadap ayah dan anak yang tenggelam di Sungai Lematang. 

SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Update pencarian ayah dan anak tenggelam di Sungai Lematang.

Minggu (19/12/2021) merupakan hari ketiga anggota gabungan melakukan pencarian terhadap Havriadi dan anaknya yang masih balita, Alvero.

Anggota memperluas lokasi pencarian hingga 50 kilometer dari titik jatuh warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujan Mas tersebut.

Dari pantauan di lapangan, tampak warga Desa Tanjung Raman masih sangat antusias dan membantu tim SAR Gabungan.

Masyarakat dengan sukarela dan bergotong royong secara swadaya membuka dapur umum memasok akomodasi untuk personil Tim SAR Gabungan yang sedang melakukan pencarian.

Menurut Koordinator Rescue Kabupaten Muara Enim, Edy Ramlan, yang didampingi Kepala BPBD Muara Enim, Abdul Rozieq, bahwa pencarian pada hari ketiga, tim SAR Gabungan mulai melakukan pencarian pukul 05.30 dengan menyisiri Sungai Lematang dan menggunakan metode Blinder (memutar).

Pencarian hari ketiga, lokasi diperluas lagi hingga Desa Penanggiran atau sejauh 50 km dari tempat lokasi jatuhnya kedua korban.

Pihaknya hanya menyisakan satu perahu karet didekat dilokasi jatuhnya kedua korban untuk antisipasi jika kedua korban mengapung di Sungai Lematang.

"Biasanya kalau orang tenggelam, pada hari 2-3 akan timbul sendiri. Jadi kita siapkan satu perahu di sini. Hingga pukul 12.15 ini, kedua korban belum ditemukan," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Muara Enim Abdul Rozieq, bahwa pihaknya sangat apresiasi dengan semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh masyarakat Desa Tanjung Raman yang dengan sukarela dan swadaya membantu akomodasi personil tim SAR Gabungan.

Hal seperti ini, belum pernah ditemuinya selama ia melakukan pencarian orang tenggelam dimanapun.

"Budaya gotong royong ini patut diangkat kembali. Jadi Kami menjadi lebih bersemangat melakukan tugas pencarian," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved