'Kalo Gampang Anak SD Juga Bisa' Laporkan Pencurian Meta Diomeli Polisi dan Disuruh Pulang : Kecewa

"Saya ke polsek dibonceng mertua saya. Suami saya nunggu di mobil," kata Meta, Minggu (12/12/2021) malam.

Editor: Yandi Triansyah
ISTIMEWA
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM - Meta Kumala (32) mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari anggota Polsek Pulogadung saat melaporkan kasus pencurian di Jalan Sunan Sedayu, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur pada Selasa (7/12/2021).

Meta mengalami pencurian sebuah tas yang berisi uang dan kunci mobil.

Selang beberapa jam ia melaporkan kejadian itu ke Polsek Pulogadung.

"Saya ke polsek dibonceng mertua saya. Suami saya nunggu di mobil," kata Meta, Minggu (12/12/2021) malam.

Saat melapor di Polsek Pulogadung, Meta mengaku akibat aksi pencurian itu ia kehilangan uang Rp 7 juta dan beberapa kartu yang berada di dalam tas.

"Saya cuma nulis nama, tanggal lahir, apa saja yang hilang. Sudah, selesai. Setelah itu sudah, jadi tidak ada tindak lanjut prosedurnya apa setelah saya dirampok gitu," kata Meta.

Meta lalu disuruh pulang oleh salah satu anggota Polsek Pulogadung.

"Dia bilang, 'Sudah, ibu mendingan pulang saja dan tenangin diri'," kata Meta menirukan omongan polisi itu.

"Dalam hati saya, Pak, kalau gampang mah anak SD saya minta tolong bantu nyari.

Saya enggak habis pikir, makanya saya kecewa banget.

Kasus saya nggak ditanganin, malah saya diomelin," ujar Meta.

Selain itu, Meta juga diomeli karena memiliki kartu ATM banyak.

"Saya nyebut lah ada lima ATM (yang hilang).

Terus salah satu polisi itu berucap, enggak enak nadanya," ujar Meta.

"Dia bilang, 'Ngapain sih ibu punya ATM banyak-banyak? Kalau gini kan jadi repot. Percuma kalau dicari juga pelakunya. Memang ibu enggak tahu adminnya itu mahal?'," ucap Meta menirukan omongan polisi tersebut.

Meta kecewa dengan perlakuan yang ia terima.

Ia mengaku sedang kesusahan tetapi malah kena omel oleh polisi.

Ia juga menyayangkan omongan yang diucapkan dari polisi itu.

Kronologi

Awalnya, Meta melakukan transaksi melalui anjungan tunai mandiri (ATM) yang tersedia di minimarket Jalan Sunan Sedayu, Selasa (7/12/2021) malam.

"Saya transaksi agak lama di situ, sekitar 40 menit-an di dalam minimarket itu," kata Meta.

Dari situlah, komplotan pencuri kemudian menyasar Meta.

Saat itu, Meta mengendarai mobil menuju rumahnya sepulang bekerja. Beberapa meter kemudian, ada motor yang mengikutinya.

"Ada motor ngikutin dan orangnya ngomong. Tapi kurang dengar ngomong apa," ujar Meta.


Hal itu terjadi dua kali. Pertama, seseorang mengetuk spion mobil Meta.

Selanjutnya, giliran kaca mobil Meta yang diketuk.

"Beberapa meter lagi ada ngetuk kaca. Habis ngetuk spion, ngetuk kaca. Orangnya sambil ngomong, 'itu bahayain orang'," ucap Meta.

Karena penasaran, Meta pun turun dan mengecek mobilnya.

Namun, saat Meta turun, terlihat seseorang membuka pintu mobil bagian kiri dan mengambil tasnya.

Aksi itu terekam kamera closed-circuit television (CCTV). Video rekaman itu telah tersebar di media sosial.

Oknum Polisi Diperiksa Propam

Buntut dari viral pengakuan Meta, oknum Polsek Pulogadung yang tidak menanggapi serius laporan pencurian kini diperiksa Propam Polres Jakarta Timur.

"Anggota itu sudah ditarik ke Polres Jaktim. Iya (diperiksa Propam)," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan, Minggu (12/12/2021).

Hal yang sama juga disampaikan Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan.

“Anggota yang bersangkutan kami bina di Polres,” ujar Erwin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved