Berita Ogan Ilir
Baru Tiga Bulan Dibangun, Tembok Penahan Tebing Senilai Rp 8 Miliar di Ogan Ilir Ini Mau Ambruk
Belum lama selesai dibangun, tembok penahan tebing sungai di wilayah Desa Serijabo, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, kini nyaris ambruk
Namun dana yang dialokasikan dari BNPB Pusat hanya sebesar Rp 8 miliar.
"Sehingga saat ini kami hanya bisa mengerjakan pembangunan tembok sepanjang 50 meter dari total panjang area rawan longsor tersebut," ujar Yeni, Kamis (12/8/2021) lalu.
Dia juga menjelaskan, alasan pemilihan lokasi proyek saat ini karena merupakan titik belokan Sungai Ogan.
Air yang mengalir dari arah hulu, otomatis menghantam tanah di bawah tebing sungai.
"Namanya belokan sungai berarti arus sekunder tabrakan air dari hulu lebih kuat. Makanya kami pasang (proyek tembok) di pangkal (ujung hulu area rawan longsor). Dan kami disebut memindahkan lokasi proyek, itu salah," papar Yeni.
"Kalau pasang (proyek tembok) di titik rumah roboh (ujung hilir area rawan longsor), itu mubazir karena tabrakan (arus air dan tanah di bawah tebing sungai) masih di belokan sungai," paparnya lagi.
Mengenai papan proyek, Yeni menegaskan tetap dipasang karena papan ketika itu sedang diproses di percetakan.
Proyek tembok penahan tebing sungai di Desa Serijabo memiliki panjang 50 meter dan tinggi 19 meter.
Proyek senilai Rp 8 miliar dari BPBD Pusat ini dimulai pembangunannya pada Juni lalu dan rampung dalam waktu 90 hari atau pada September 2021.
Selain di Serijabo, proyek serupa juga dibangun di tepian Sungai Ogan lainnya di wilayah Desa Kuang Anyar, Kecamatan Muara Kuang.
"Proyek ini kan kami dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Ogan Ilir selalu koordinasi ke pusat. Dan kalau bicara teknis, pengerjaan ini pakai titik koordinat segala macam. Jadi bukan asal sembarangan menentukan titik itu," jelas Yeni.