Berita Ogan Ilir

Baru Tiga Bulan Dibangun, Tembok Penahan Tebing Senilai Rp 8 Miliar di Ogan Ilir Ini Mau Ambruk

Belum lama selesai dibangun, tembok penahan tebing sungai di wilayah Desa Serijabo, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, kini nyaris ambruk

Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Agung Dwipayana
Tembok penahan tebing sungai di tepi jalintim wilayah Desa Serijabo, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, kini bentuknya miring dan mau ambruk, Sabtu (11/12/2021). 


SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Belum lama selesai dibangun, tembok penahan tebing sungai di wilayah Desa Serijabo, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir, kini bentuknya miring dan seperti mau ambruk.

Tembok penahan tebing Sungai Ogan tersebut, dibangun hanya beberapa meter dari ruas jalan lintas timur (jalintim) penghubung Indralaya-Kayuagung.

Pantauan di lapangan, Sabtu (11/12/2021), tembok sepanjang 50 meter dan tinggi 19 meter miring ke arah Sungai Ogan.

Material tanah tembok juga tampak retak-retak dan miring mengikuti baja serta beton penahan tembok.

Menurut keterangan warga sekitar, tembok miring ini terjadi sejak beberapa hari lalu saat hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Serijabo.

"Pernah kemarin-kemarin itu hujan seharian-semalaman. Waktu paginya, tembok sudah miring begini," kata seorang warga sekitar.

Padahal, tembok penahan tebing senilai Rp 8 miliar yang dananya berasal dari BNPB pusat ini belum lama rampung, yakni pada September lalu setelah dibangun selama tiga bulan.

Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek penahan tembok dari Dinas PUPR Ogan Ilir, Yeni Novita Sari, ponselnya tak aktif saat dihubungi.

PROYEK TEMBOK PENAHAN TEBING SEMPAT DIPROTES WARGA

Proyek pembangunan tembok penahan tebing sungai di Desa Serijabo ini sempat menuai protes sebagian warga setempat.

Pasalnya, proyek konstruksi di tepi Sungai Ogan tersebut dinilai melenceng dari perencanaan awal.

Menurut warga, proyek tembok tersebut seharusnya dibangun beberapa ratus meter ke arah hilir sungai dari titik lokasi pembangunan saat ini.

Dimana di titik yang dimaksud warga, ada sebuah rumah yang ambruk terbawa longsor, beberapa waktu lalu.

Selain itu, pelanggaran aturan yang dinilai warga, proyek tembok itu juga disebut tak dipasang papan proyek ketika itu.

Yeni sendiri sempat menjelaskan, area rawan longsor tepi Sungai Ogan wilayah Desa Serijabo tercatat sepanjang 1,25 kilometer.

Namun dana yang dialokasikan dari BNPB Pusat hanya sebesar Rp 8 miliar.

"Sehingga saat ini kami hanya bisa mengerjakan pembangunan tembok sepanjang 50 meter dari total panjang area rawan longsor tersebut," ujar Yeni, Kamis (12/8/2021) lalu.

Dia juga menjelaskan, alasan pemilihan lokasi proyek saat ini karena merupakan titik belokan Sungai Ogan.

Air yang mengalir dari arah hulu, otomatis menghantam tanah di bawah tebing sungai.

"Namanya belokan sungai berarti arus sekunder tabrakan air dari hulu lebih kuat. Makanya kami pasang (proyek tembok) di pangkal (ujung hulu area rawan longsor). Dan kami disebut memindahkan lokasi proyek, itu salah," papar Yeni.

"Kalau pasang (proyek tembok) di titik rumah roboh (ujung hilir area rawan longsor), itu mubazir karena tabrakan (arus air dan tanah di bawah tebing sungai) masih di belokan sungai," paparnya lagi.

Mengenai papan proyek, Yeni menegaskan tetap dipasang karena papan ketika itu sedang diproses di percetakan.

Proyek tembok penahan tebing sungai di Desa Serijabo memiliki panjang 50 meter dan tinggi 19 meter.

Proyek senilai Rp 8 miliar dari BPBD Pusat ini dimulai pembangunannya pada Juni lalu dan rampung dalam waktu 90 hari atau pada September 2021.

Selain di Serijabo, proyek serupa juga dibangun di tepian Sungai Ogan lainnya di wilayah Desa Kuang Anyar, Kecamatan Muara Kuang.

"Proyek ini kan kami dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Ogan Ilir selalu koordinasi ke pusat. Dan kalau bicara teknis, pengerjaan ini pakai titik koordinat segala macam. Jadi bukan asal sembarangan menentukan titik itu," jelas Yeni.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved