Berita Palembang

KOIN Emas Kuno Masa Kerajaan Sriwijaya Ditemukan di Jalur Banyuasin, ada Juga Koin Masa Dinasti Ming

KMDS menampilkan ratusan benda-benda temuan yang didapatkan oleh KMSD seperti ada koin emas, cuping atau cupeng, koin dynasti ming, koin timah

Editor: Welly Hadinata
Tribunsumsel/Linda
Barang-barang temuan dari KMDS yang dipamerkan di Museum Negeri Sumsel di Jalan Srijaya I, nomor 288 KM 5 Kota Palembang, Rabu (1/12/2021). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) atau yang dikenal Museum Bala Putra Dewa mengadakan Pameran Bersama se Sumatera Selatan (Sumsel) di Museum Negeri Sumsel.

Belasan peserta mengikuti pameran ini seperti Museum Sulatan Mahmud Badaruddin II, Museum Perjuangan A K Gani, Sangar Anna Kumari, Komunitas Metal Detector Sriwijaya (KMDS) dan lain-lain.

KMDS menampilkan ratusan benda-benda temuan yang didapatkan oleh KMSD seperti ada koin emas, cuping atau cupeng, koin dynasti ming, koin timah, manik-manik dan lain-lain.

"Yang terbaru itu temuan koin emas dan cuping," kata Penasehat KMDS Alva Edison di Museum Negeri Sumsel di Jalan Srijaya I, nomor 288 KM 5 Kota Palembang, Rabu (1/12/2021).

Alva Edison menjelaskan, untuk koin emas ditemukan di Banyuasin daerah jalur. Koin emas ini merupakan emas diera Kerajaan Sriwijaya. Ada dua koin emas dengan berat 0,10 gram dan 0,25 gram. 

"Lalu untuk cuping ini merupakan alat penutup kelamin untuk dewasa. Barang-barang temuan yang kita dapatkan ini tidak kita jual, karena memang sebagai koleksi," kata Alva.

Menurutnya, untuk anggota KMDS ada sekitar 30 an orang dari berbagai daerah yang ada di Sumsel. Latar belakang dibentuknya komunitas ini karena sama-sama punya hobi mengumpulkan barang antik.

"Kita mencarinya menggunakan metal detector di darat. Yang dicari bisa berupaya logam, besi, timah, alumunium sampai emas," ungkapnya.

Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru saat membuka secara langsung Pameran Bersama se Sumatera Selatan (Sumsel) di Museum Negeri Sumsel mengatakan, bahwa ia meras harus datang ke museum ini.

"Saya meras wajib datang ke sini , saya harus hadir diacara yang punya tujuan mulia. Museum merupakan destinasi wisata, hanya harus lebih masif lagi promosinya," katanya

Menurut Deru, temuan yang ada jadikan alat navigasi agar segera ketemu pusat peradaban Sriwijaya. 
Dari berbagai temuan yang ada dalam jumlah dan kualitas tertentu libatkanlah arkeolog, agar tahu asal usul benda, dari apa, digunakan untuk apa dan lain-lain. 

"Jaga Marwah Museum ini. Untuk itu di sini juga perlu guide, tanpa guide orang tidak akan tahu itu. Jadi perlu dijelaskan jika ada pengunjung yang datang, tentunya dengan narasi yang benar," pesannya.

Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal menambahkan, bahwa pemeran ini diadakan dari tanggal 1-7 Desember mendatang.

"Tema Menyusuri Khasanah Sejarah, Budaya, dan Kearifan Lokal Sumsel. Bagi masyarakat Sumsel silakan berkunjung ke museum," katanya.(Linda/TS)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved