Mengenal Cik Ujang Calon Tunggal Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel, Bupati yang Dulu Kerja di Bengkel
Cik Ujang Bupati Lahat yang merupoakan kader Partai Demokrat, akhirnya dipercayai sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel menggantikan Ishak Mekki.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Ya bisa dikatakan belum ada kemajuan sama sekali,"kata Cik Ujang.
Saat pulang kampung, Ayah kemudian mengajaknya berbicara dan menanyakan siol pekerjaannya selama merantau.
Kala itu, raut haru tapi bangga terlihat dari wajah Ayah.
Ada semacam keprihatinan hingga ayahnya menawarkan kepada Cik Ujang agar tidak usah lagi merantau dan lebih baik menggantikanya untuk mengolah kebun kopi dan kebun karet.
Bahkan, saudaranya sempat patungan uang hingga terkumpul Rp1.500.000 untuk membantu modal jika saya ingin membangun usaha.
"Tapi tanpa menyinggung hati ayah, saya minta maaf karena tidak menagmbil tawaran tersebut.
Saya bilang, akan berusaha dulu secara mandiri namun jika sudah mentok baru saya ambil. Ayahpun tampak merestui tekad saya, "ujarnya.
Kemudian saya merenung apa yang akan dilakukan di desa hingga akhirnya ia melihat pohon sungkai yang kala itu masih banyak.
Ia pun ikut salah satu bos kayu dan mengolah kayu sungkai.
Mendapat kepercayaan dari bosnya, Cik Ujang pun tekun hingga pada akhirnya bosnya tersebut meminta agar Cik Ujang, melanjutjan usaha kayu dan mandiri.
"Sekitar tahun 1997 pertama kali saya bawa kayu satu fuso ke Jakarta.
Nah modal kayu ini saya dapat dari menjual motor dan emas hasil tabungan selama bekerja,"kenangnya kembali.
Penjualan satu fuso kayu sungkai kala itu senilai Rp 9.000.000. Berjalan mulus, kemudian ia terus mengembangkan dan mengirim kayu ke Jakarta.
"Tapi kalau dikenang ada yang lucu kala itu. Usai menjual kayu di Jakarta, saya belum kenal Bank.
Jadi uang Rp9 juta dibawa cash. Sebagian saya simpan dkantong celana depan dan sebagian di celana depan, "katanya.
Pulang dari menjual kayu naik kapal, Cik Ujang menceritakan ketakutan dan kecemasanya selama berada dikapal lantaran takut uang yang ada dikantong celana dirampok.