'Jangan Ada Pikiran di Kepala Dibunuh' Jenderal Dudung ke Poso, Ingatkan TNI Rangkul MIT

"Jangan ada pikiran di kepala harus dibunuh apalagi musuh kita terhadap kelompok DPO MIT tersebut, mereka adalah saudara kita

Editor: Yandi Triansyah
YouTube Kompas.tv
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat berkunjung ke Poso, ia meminta prajurit TNI untuk merangkul MIT, Jumat (26/11/2021) 

SRIPOKU.COM - Jenderal TNI Dudung Abdurachman menepati janjinya mengunjungi Papua dan Poso.

Setelah melakukan kunjung ke Papua, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) mengunjungi Poso.

Saat tiba di Poso ia digendong oleh prajurit TNI AD saat berkunjung di markas batalyon 714 maroso, Poso, Jumat (26/11/2021).

Yel-yel menyambut kedatangan jenderal bintang empat tersebut.

Pada momen itu ia juga mengunjungi Korem 132 Tadulako.

Kemudian mantan Pangkostrad itu memberikan arahan kepada para prajurit.

Menurut dia, pentingnya sinergitas TNI dalam memerangi terorisme.

Ia mengingatkan bahwa kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso merupakan saudara dan tidak harus ditembak atau dibunuh.

"Jangan ada pikiran di kepala harus dibunuh apalagi musuh kita terhadap kelompok DPO MIT tersebut, mereka adalah saudara kita yang belum paham, maka dari itu terus adakan sosialisasi, berikan pemahaman yang betul dan kita rangkul untuk membangun Poso yang aman dan damai,"ucap Dudung.

Dudung memberikan apresiasi penanganan terorisme di Poso khususnya peran TNI AD.

Menurut dia, deradikalisasi dari TNI-Polri kepada masyarakat di Poso menunjukkan hasil memuaskan.

"Pencegahan radikalisme TNI-Polri sudah sangat baik. Masyarakat berangsur-angsur tidak terpengaruh dengan paham-paham ke arah radikalisme. Insya Allah saudara-saudara kita yang masih di hutan dalam waktu dekat akan menyerahkan diri," ujar Jenderal Dudung.

Aparat TNI-Polri tergabung dalam Satgas Madago Raya hingga kini terus memburu 4 DPO teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Mereka adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Suhardin alias Hasan Pranata.

"Perlahan-lahan semoga saudara-saudara kita ini kembali bergabung untuk membangun Poso dan semua dalam bingkai NKRI," ucap Dudung.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved