Mengenal Lebih Dekat Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad, Organisasi HMI Membuka Jalan ke Politik

Mengenal Bupati Empat Lawang H Joncik Muhammad, ternyata dulu bercita-cita ingin menjadi dokter hingga organisasi HMI membuatnya terjun ke politik

Penulis: Chairul Nisyah | Editor: adi kurniawan
capture/Youtube
Ngobrol pintar sore-sore, Head of Newsroom Sriwjaya Post - Tribun Sumsel, Hj L Wenny Ramdiastuti kembali menghadirkan bintang tamu yakni Bupati Empat Lawang H Joncik Muhammad 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Acara Ngopi Sore di Channel Youtube SripokuTV kembali tayang, Kamis (25/11/2021).

Kali ini dalam acara ngobrol pintar sore-sore, Head of Newsroom Sriwjaya Post - Tribun Sumsel, Hj L Wenny Ramdiastuti kembali menghadirkan bintang tamu yakni Bupati Empat Lawang H Joncik Muhammad.

Dalam obrolan pintar kali ini sebagai Host, Head of Newsroom Sriwjaya Post - Tribun Sumsel, Hj L Wenny Ramdiastuti tertarik dengan kisah atau cerita dimasa lalu sang Bapak Bupati Empat Lawang.

Mulai dari bagai mana keluarga, dan kehidupan Joncik Muhammad dimasa kecil hingga remajanya.

Maka dari obrolan tersebut, munculah tanya jawab diantara keduanya.

Berikut tanya jawab antara Head of Newsroom Sriwjaya Post - Tribun Sumsel, Hj L Wenny Ramdiastuti bersama Bupati Empat Lawan H Joncik Muhammad :

Q : Apa arti nama Joncik ??

A : Nama Joncik muncul dari perpaduan ibu saya yang ada darah Palembang nya dan ayah saya yang saat itu menyukai Presiden Amerika, Jhon F Kennedy.

Maka jadilah nama saya Joncik, yang ditambahkan nama panutan umat Islam yakni nabi Muhammad SAW.

Sehingga nama saya Joncik Muhammad.

"Memang terdengar sedikit aneh.Namu ituah perpaduan dari ibu saya yang memiliki darah Palembang, dengan ayah saya yang menyukai kebarat-barata," jelasnya.

Q : Bagaimana kehidupan Bapak Bupati disaat masih anak-anak ? Orang tua berprofesi sebagai apa ? 

A : Saya lahir pada 4 November 1970, dari pasangan suami istri M Bakri dan Khodijah.

Kedua nama itu adalah orang tua saya. Mereka hanya buruh tani yang belerja di kebun orang dan mendapat hasil dari pembagian hasil kebun.

Jika dikatakan, masa kecil saya cukup prihatin. Orang tua yang tidak kaya, dan merupakan pekerjas kasar.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved