KKB Siap Berperang, Tukar Emas dengan 4 Pucuk Senjata M-16 & Sekarung Amunisi

"Mereka membeli senjata dan amunisi menggunakan emas dari pertambangan tradisional di Distrik Seredala," kata dia.

Editor: Yandi Triansyah
HO/SRIPOKU.COM/IST
Ilustrasi KKB 

SRIPOKU.COM - Sebelum penyerangan dua anggota Koramil Suru-suru di Kabupaten Yahukimo, Papua. Kelompok kriminal bersenjata (KKB) diketahui membeli empat pucuk senjata M-16 dan sekarung amunisi.

Hal ini diungkapkan oleh Kodim 1715/Yahukimo Letkol Inf Christian Ireeuw. seperti dikutip dari Kompas.id, Senin (22/11/2021).

Menurut dia, penyerangan anggota Koramil Suru-suru direncanakan dengan matang.

Serangan itu juga diduga untuk memperingati ulang tahun Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada 19 November dan ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1 Desember.

Christian mengatakan, berdasarkan data intelijen membeli empat pucuk senjata jenis M-16 dan satu karung berisi amunisi dari pemasok di Papua Nugini.

"Mereka membeli senjata dan amunisi menggunakan emas dari pertambangan tradisional di Distrik Seredala," kata dia.

TEROR 1 Desember, Selama 6 Jam Kontak Tembak, Niat KKB Papua Kuasai Markas Koramil Gagal Total

Ternyata di balik penyerangan itu merupakan kelompok Tendius Gwijangge.

Kelompok ini memiliki ratusan anggota.

Selain itu kelompok ini memiliki tambang emas.

Hasil tambang emas inilah yang mereka belanjakan untuk membeli senjata dan amunisi.

Sosok Tendius

Dikutip dari Kompas.com Tendius Gwijangge termasuk orang baru di Yahukimo.

Ia dikenal sebagai Pimpinan KKB yang sering berpindah.

Tendius Gwijangge sebelumnya tergabung dengan kelompok Lekagak.

Saat itu Tendius ikut bersama Lekagak di Distrik Yambi Kabupaten Puncak.

Namun setelah wilayah itu dilakukan penegakan hukum oleh Satgas Nemangkawi kemudian mereka terpecah.

Lekagak bergeser ke arah Ilaga dan Tenius ini geser ke arah Nduga.

Namun saat di Nduga sudah ada kelompok Egianus Kogoya.

Sehingga Tendius Gwijangge bergeser ke Yahukimo.

Hal ini diungkapkan Direskrimum Polda Papua Kombes faisal Ramadhani pada Jumat (25/6/2021) lalu.

Dikutip dari Kompas.id kelompok Tendius memiliki sekitar 100 personel dan 20 pucuk senjata.

Selain itu kelompok ini juga terlibat aksi teror pembunuhan aparat keamanan dan warga sipil.

Kelompok ini pernah membunuh dua pekerja PT Mulia Baru pada 22 Agustus 2021 lalu.

Bahkan jenazah dua korban dibakar oleh kelompok.

Baca juga: Sosok Tendius Gwijangge, Pimpinan KKB yang Serang Koramil Suru-suru, Pecahan Kelompok Lekagak

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved