Berita Lahat
Aglonema Pictum, Si Keladi Loreng Asal Lahat yang Dibanderol Puluhan Juta Rupiah
Tanaman hias Keladi Loreng yang bernama latin Aglonema Pictum, dulunya merupakan tanaman biasa yang berasal dari hutan Sumatera Selatan.
Laporan wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin
SRIPOKU.COM, LAHAT -- Tanaman hias Keladi Loreng yang bernama latin Aglonema Pictum, dulunya merupakan tanaman biasa
yang berasal dari hutan Sumatera Selatan.
Namun belakangan, tanaman hias yang banyak tumbuh di hutan Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan ini sekarang menjadi buruan pecinta tanaman hias di dunia.
Selain bentuknya yang indah, tanaman ini juga memiliki nilai jual yang fantastis.
Satu tanaman hias Aglonema Pictum bahkan kini dibanderol puluhan juta rupiah per tanaman.
Salah satu pecinta tanaman hias yang merasakan berkah dari Aglonema Pictum adalah Jimmy Jeans Haidir pria asal Kabupaten Lahat.
Pemilik Jimmy Green House Plant Lahat ini sekarang memiliki 500 tanaman aglonema pictum.
Warga Kelurahan Pagar Agung, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat ini tertarik mengembangkannya lantaran banyak diburu pecinta tanaman dari Mancanegara.
Dikatakan Jimmy, tanaman aglonema pictum miliknya sudah terjual ke pecinta tanaman hias di Amerika, Selandia Baru, Jepang dan beberapa negara lainya.
"Awalnya kita pasarkan lewat media sosial facebook dan instagram.
Nah saat posting tiba tiba ada orang Amerika menghubungi saya dan tertarik untuk membeli tanaman aglonema pictum.
Terkejut, karena dia minta video call dan berbahasa Amerika,"tutur Jimmy, dibincangi di Jimmy Green House Plant miliknya, Rabu (17/11/2021).
Dikatakan Jimmy, orang Amerika tersebut memesan 25 batang dengan total harga Rp 9 juta selanjutnya pembeli datang dari Negara seperti Jepang.
Menurutnya, untuk harga sendiri tergantung motif pada warna tanaman aglonema pictum jika terdapat kelainan genetik atau varigata harga bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta.
Baca juga: Dulu Dianggap Biasa Saja, Tanaman Hias Asal Lahat Ini Berharga Puluhan Juta. Tembus Pasar Dunia
Menurut Jimmy, ada banyak motif pada tanaman aglonema pictum. Dikatakanya aglonema Lahat dengan Aceh saja berbada baik dari motif maupun lebar dan panjang daun.
Sejauh ini, tanaman ini banyak di kawasan Sumatera.
Untuk di Sumsel sendiri terdapat di hutan Lahat, Pagar Alam dan Empat Lawang.
Mencari tanaman aglonema tidak mudah karena kebanyakan tumbuh tak jauh dari mata air bawah tanah atau aliran sungai yang ada di hutan.
"Sama teman taman kita cari dihutan. Dicabut kemudian kita pindahkan. Nah untuk mengembangkanya kita gunakan sistem stek batang.
Untuk media tanamnya sendiri menggunakan lumut hutan tidak menggunakan tanah dan diberi pupuk, "terangnya.
Tanaman yang akrab disebut warga Lahat keladi Loreng ini dikatakan Jimmy, harus di tempatkan ditempat yang teduh agar subur dan mudah berkembang biak.
"Tidak rewel. Mudah menanam dan mengembangkanya.
Sejauh ini belum kita ketahui ada gak khasiatnya misalnya untuk obat obatan.
Tapi tanaman ini sangat digemari warga Jepang,"ujarnya.
Ditambahkan Jimmy, tak hanya warga Luar Negeri tapi pesanan juga datang dari dalam negeri seperti Ria, Aceh, Bogor, Jakarta, Bandung, Kalimantan, Sulawesi dan beberapa provinsi lainya.
"Alhamdulillah berkah dari tanaman ini sudah bisa beli rumah, mobil dan motor.
Kalau fokus mengembangkan sendiri semenjak masa pandemi covid 19,"ujarnya.