Gara-gara Kue Kleponnya Ditendang Tentara, Si Loper Koran Ini Sukses Jadi Jenderal TNI Bintang Empat
Saat menjabat Pangdam Jaya, nama Dudung ramai dalam pemberitaan usai ia menginstruksikan prajuritnya mencopot baliho eks pimpinan Front Pembela Islam
Tak lama setelah pernyataan Dudung itu, pemerintah pun secara resmi membubarkan FPI. Rizieq Shihab juga diproses hukum atas kasus kerumunan yang ditimbulkannya.
Ditunjuk jadi Pangkostrad hingga KSAD
Selang enam bulan usai pencopotan spanduk Rizieq, tepatnya pada 25 Mei 2021, karier Dudung semakin moncer dengan ditunjuknya ia menjadi Pangkostrad.
Dudung menggantikan Pangkostrad sebelumnya, Letjen Eko Margiyono. Saat Presiden Joko Widodo menunjuk Andika sebagai Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto, nama Dudung pun menjadi kandidat KSAD.
Pengamat militer dari Institute For Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi, menilai Dudung menjadi favorit Istana untuk menggantikan Andika.
Dudung terhitung hanya enam bulan menjabat Pangkostrad. Kini, kariernya semakin menanjak dengan status orang nomor satu di TNI AD yang ia sandang.
Profil
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965 ini merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1988.
Sebelum dipercaya mengemban posisi Pangkostrad, Dudung lebih dulu menjabat Pangdam Jaya.
Saat menjabat di posisi ini lah nama Dudung dengan cepat melambung dan menjadi buah bibir masyarakat.
Hal itu tak lepas dari aksi dan perintahnya kepada anak buahnya untuk mencopoti baliho Habib Rizieq Shihab pada September 2020.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Dudung tercatat pernah mengisi jabatan strategis lainnya. Misalnya, pada 2018-2020, ia menjabat sebagai posisi Gubernur Akmil.
Ia juga pernah menjabat Wakil Asisten Teritorial KSAD dan Staf Khusus KSAD.
Dari loper koran hingga berjualan kue