Berita Selebriti
MERTUA Vanessa Angel Beri Balasan Menohok ke Adam Deni, Orang yang Tuding Fuji Adik Bibi Suka Dugem
Faisal, ayahanda mendiang Bibi Andriansyah menanggapi tudingan penyalahgunaan sumbangan untuk Gala Sky Andriansyah oleh pegiat media sosial Adam Deni
Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Faisal, ayahanda mendiang Bibi Andriansyah menanggapi tudingan penyalahgunaan sumbangan untuk Gala Sky Andriansyah oleh pegiat media sosial Adam Deni serta paranormal Wirang Birawa.
Sewaktu pengajian 7 hari kepergian Vanessa Angel dan Bibi di Srengseng, Jakarta Barat, Kamis (11/11/2021) malam, Faisal tak habis pikir dengan tudingan yang mengarah kepada keluarganya.
Pasalnya uang yang disumbangkan itu untuk cucunya yang kini jadi anak yatim-piatu.
"Kadang itulah yang saya bingung. Seberapa sih duit itu. Hanya untuk biaya tenda. Habis di sini ada."
"Ini duit anak yatim-piatu. lho. Duit masjid dipercayakan orang ke saya, aman-aman saja."
"Ini (uang) anak yatim(-piatu), cucu saya. Masak, ya kadang-kadang ini enggak nyambung," ungkap Faisal dikutip KH Infotainment, Jumat (12/11/2021) pagi.
Ayah mendiang Bibi juga sampai meminta tak asal tuduh karena mereka tahu batasan sambil meminta berpikir jernih.
"Seharusnya berpikirlah yang jernih. Kami memang bukanlah orang kaya-raya, tetapi kami bukan orang yang ketiadaan banget. Enggak."
"Tahu kami batas-batas. Ini uang anak yatim-piatu, uang masjid, saya juga pengurus masjid, sedang membangun masjid sekarang. Enggak mungkinlah."
"Jadi, tuduhan-tuduhan yang enggak pantas terhadap keluarga saya itu tak pantas dilayangkan," jelasnya.
Terkait seruan Adam Deni agar ada transparansi penggunaan dana buat Gala, maka Faisal mengatakan itu tak perlu dibesar-besarkan.
"Kita mau transparan sama siapa sekarang? Jadi tudingan-tudingan yang tidak perlu itu menurut saya janganlah dibesar-besarkan."
"Mau sama siapa? Emang saya mau umumkan ke koran," ujar Faisan sambil tertawa.
Dia pun balik bertanya apakah orang itu ikut menyumbang dalam jumlah besar sehingga merasa berhak ikut campur.
"Pikir saya, pikiran kotor orang itu. Berpikir! Apakah dia menyumbang (dalam) jumlah besar? Enggak ngerti sampe sekarang," tanya Faisal.
