Mengaku Pernah Beraksi di 11 Negara, 3 Bandit Pecah Kaca di Ogan Ilir Ditembak Jatanras Polda Sumsel

Aksi bandit pecah kaca itu terjadi di samping Warung Bakso Gajah Mungkur, di daerah Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan.

Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/M YANDI PRATAMA
Wadirreskrimum Polda Sumsel, AKBP Tulus Sinaga, merilis tersangka bandit pecah kaca yang sempat viral, Selasa (2/11/2021). Aksi pecah kaca mobil terjadi di daerah Ogan Ilir (OI) Sumatera Selatan, tepatnya di samping Warung Bakso Gajah Mungkur. 

“Pelaku sudah merencanakan aksi sebelum ke TKP,” ungkap CS Panjaitan.

Setelah berkumpul mereka berkeliling menggunakan mobil Inova milik pelaku Agus.

Saat melintas di samping Warung Bakso Gajah Mungkur pelaku melihat 1 mobil Pajero warna hitam yang terparkir.

Pelaku Erwin turun dan menghampiri mobil.

Erwin lalu mengintip ke dalam mobil dan dilihatnya ada tas milik korban.

“Saat saya turun, rekan yang lain mengawasi dari mobil,” ujar Erwin.

Melihat ada tas di dalam mobil, Erwin langsung melambaikan tangan ke rekannya.

Lalu mobil yang dikendarai Agus mendekat ke mobil korban.

Dengan kelihaiannya Erwin langsung memecahkan kaca bagian kanan mobil yang di tengah dengan obeng yang dimodifikasi menjadi lancip ujungnya.

Secepat kilat, kaca terpecah dan tas ransel wana hitam milik korban diambil Erwin dan langsung dibawa ke dalam mobil.

“Perihal alat yang digunakan pelaku itu sesuai kondisi. Variatif alat yang dipakainya. Bisa obeng bisa busi,” ungkap CS Panjaitan.

Dari aksinya itu, pelaku mendapatkan uang Rp128 juta.

Uang itu dibagi empat dengan rincian Erwin, Aris, dan Agus mendapatkan Rp 30 juta dan Bambang yang merupakan otak kejahatan mendapatkan bagian Rp 38 juta.

Erwin mengatakan, pernah melakukan aski yang sama di tempat yang berbeda.

“Kemarin di Bangka Belitung 7 bulan yang lalu. Lalu pernah di Batam. Lalu Kepulauan Riau,” ungkap Erwin sambil meringis menahan sakit dan menundukkan kepala.

Erwin mengaku pernah melakukan aksinya di 11 negara berbeda di benua Asia.

Namun di balik aksi kriminalnya itu, kini para pelaku hanya dapat terduduk sakit di atas kursi roda.

Menggunakan kursi roda dan didorong oleh polisi, Erwin dan Agus yang kakinya ditembak meringis kesakitan.

“Aduh pak sakit,” ujar kedua pelaku dengan masing-masing perban di dengkul kanan.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved