Update Pembongakaran Makam Mayat di Jerambah Karang, Madon 'Susul' Saudara Kembar ke Alam Sana
menurut mereka yang tinggal tak jauh dari kediaman Madon, didapat sejumlah informasi terkait sosok Madon semasa hidupnya.
Tetangganya berkata kalau ibunya Madon bekerja setiap hari, berangkat dari pagi sampai sore bahkan kadang pulang malam.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, sang ibu dikabarkan menjalani profesi sebagai asisten rumah tangga.
Sementara ayah Madon sempat menjadi penarik becak. Namun, kabar terkini, ia sudah tidak lagi menjadi penarik becak.
Sri, tetangga Madon lainnya, mengatakan alasan keinginan dibongkarnya makam Madon karena pihak keluarga merasa ada yang janggal dan penasaran.
"Keluarga Madon itu cuma pengin tahu apakah Madon itu meninggalnya karena hanyut atau ditarik dari bawah," ungkap Sri saat ditanya wartawan, (25/10/2021).

Sri mengatakan, pihak keluarga merasa aneh karena jarak ditemukannya uang dan mayatnya berjarak sekitar 500 meter.
"Kata kakaknya Madon yang saya dengar sih posisi airnya surut, terus uang senilai enam ribu dengan pecahan dua ribu jatuh di dekat pelampung, sedangkan mayatnya ditemukan di 22 Ilir," ungkap Sri.
Sri mengatakan, semasa hidupnya Madon itu memang anak yang baik dan rajin.
Kalaupun main sampai malam, dia tidak lupa kalau dia adalah pelajar.
"Madon itu anak baik-baik, tidak banyak ulah, termasuk rajinlah orangnya," tuturnya.
Ibu 42 tahun ini ikut merasa berduka atas kejadian ini, dan Sri berharap selaku tetangga dekatnya ada hukuman yang setimpal.
"Ya saya ngerasa sedih juga, kebayang anak sendiri kalau digituin, ya berharap pelaku dihukum yang setimpal dengan apa yang sudah diperbuat kepada Alm Madon," tutupnya.
• Kami Panik, Alasan Keluarga Madon Baru Lakukan Autopsi Usai 2 Minggu Kematian Korban
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat ditemukan mengambang di aliran sungai Musi tepatnya di bawah Jerambah (Jembatan) Karang, Jalan Merdeka, Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Senin (11/10/2021).
Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh Trimini Yamini (41) dan anaknya Fajri (15) yang ketika itu hendak membersihkan warung mereka sekira pukul 05.30 WIB.
Trimini mengaku sempat mengira bahwa apa yang dilihatnya di Sungai Musi merupakan sebuah patung.