Kilas Balik
'TIDAK Dibunuh Tapi Dibiarkan Mati,' Kisah Sel No 5 Penjara Banceuy: 1 Tahun Dihuni Soekarno
Pada 1983, bangunan Penjara Banceuy kemudian dirobohkan dan diubah fungsinya menjadi pertokoan yang kini bernama Banceuy Permai.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Didalam sel hanya berisi dipan (kasur), teko dan cangkir hingga lampu templok serta toilet nonpermanen yang dipakai untuk buang air kecil saja.
"Dulu, pemerintah Hindia Belanda sengaja membiarkan Soekarno kencing didalam sel supaya tidak bisa berpikir karena bau pesing," kata Ahmad.
Nyatanya, Soekarno justru 'tetap bisa hidup' dan berpikir sekalipun selnya bau tidak enak.
"Pemerintah Hindia Belanda juga tidak akan membunuh tahanan politik seperti Soekarno, tetapi membiarkan mati," ujar Ahmad.
Sementara saat Soekarno ingin buang air besar, kata Ahmad, pintu sel baru dibuka dan biasanya akan dibawa petugas penjara ke kakus.
Setelah itu, Soekarno akan kembali dibawa masuk ke sel kecilnya tadi.
Tuliskan Pledoi
Di ruangan pengap ini pula, Soekarno justru menyusun teks pidato pembelaan (pledoi) yang dibacakan pada sidang Pengadilan Hindia Belanda.
Sidang tersebut digelar di Gedung Landraad yang sekarang bernama Gedung Indonesia Menggugat yang ada di Jalan Perintis Kemerdekaan.
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Gedung pengadilan ini juga tidak jauh dari Penjara Banceuy.
Pledoi yang dibacakan Soekarno dan dituliskan dari balik sel nomor 5 tadi diberi judul Indonesie Klaagt Aan (Indonesia Menggugat).
"Dari pledoi Indonesia Menggugat ini, kemerdekaan Indonesia dimulai," ucap Ahmad.
Penjara Banceuy menjadi saksi bisu sejarah perjuangan rakyat Indonesia.