12 Oktober 19 Tahun Silam, 202 Orang Tewas Termasuk Turis di Bom Bali 1, Ini Daftar Pelakunya
Mengenang Bom Bali I yang menewaskan 202 orang, tepat pada Sabtu, 12 Oktober 2002. Selasa (12/10/2021), pengeboman itu genap 19 tahun lalu
Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Refly Permana
Sementara dua orang lainnya ialah M Gufron dan Mubarok.
6. 11 November 2002
Tim gabungan berhasil menangkap Qomaruddin yang petugas kehutanan dan teman dekat Amrozi di Desa Tenggulun.
7. 17 November 2002
Imam Samudra, Idris, dan Dulmatin disangka sebagai peracik Bom Bali dan ditetapkan sebagai tersangka bersama Ali Imron, Wayan, dan Umar Patek.
8. 26 November 2002
Imam Samudra ditangkap di dalam bus Kurnia di pelabuhan Mereak, di dalam kapal menuju Sumatera.
9. 1 Desember 2002
Otak dari pelaku Bom Bali berhasil ditangkap oleh tim investigasi.
10. 6 Januari 2003
Berkas perkara Amrozi kemudian diserahkan kepada Kejaksaan Tinggi Bali.
11. 8 Februari 2003
Rekonstruksi dalam peristiwa Bom Bali I dilakukan.
Setelah itu dilakukan sidang terhadap para tersangka.
Amrozi dan Imam Samudera dihukum mati, demikian juga Ali Gufron.
12. 9 November 2008
Para tersangka Bom Bali dieksekusi mati di Nusakambangan.
Korban
Korban tewas adalah turis dari 21 negara dan juga warga Indonesia.
Korban tewas dari negara Australia terdapat 88 warga, 38 warga negara Indonesia, 28 warga negara Inggris, 7 warga negara Amerika, dan 6 warga negara Jerman.
5 warga negara Swedia, 4 warga negara Belanda, 4 warga negara Prancis, 3 warga negara Denmark, 3 warga negara Selandia Baru, 3 warga negara Swiss.
Terdapat dua warga negara asal Brasil, Kanada, Jepang, Afrika Selatan dan Korea Selatan.
Kemudian, masing-masing 1 orang dari Ekuador, Yunani, Italia, Polandia, Portugas, dan Taiwan.
Fakta
Terjadinya Bom Bali I kemudian dikenang menjadi sebuah buku berjudul 'Luka Bom Bali' yang ditulis oleh Ni Komang Erviani.
Peristiwa Bom Bali I juga diabadikan dalam sebuah monumen bernama Monumen Bom Bali yang saat ini menjadi tempat wisata bagi wisatawan asing maupun domestik.
Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri menyimpulkan bahwa bom yang digunakan berjenis TNT sebesar 1 kg dan bom RDX berbobot 50-150 kg.
Peristiwa Bom Bali I diangkat menjadi film layar lebar dengan judul 'Long Road to Heaven'.
Total korban dari peristiwa Bom Bali I adalah 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka.
Daftar Nama Tersangka
1. Amrozi bin Nurhasyim alias Amrozi, terpidana mati.
2. Ali Imron, adik Amrozi
3. Ali Ghufron alias Mukhlas, kakak Amrozi, terpidana mati.
4. Arnasan alias Jimi, bertugas sebagai pengantin bom dan tewas.
5. Imam Samudra alias Abdul Aziz, terpidana mati.
6. Abdul Gani
7. Abdul Hamid (kelompok Solo)
8. Abdul Rauf (kelompok Serang)
9. Achmad Roichan
10. Andi Hidayat (Kelompok Serang)
11. Andi Oktavia (kelompok Serang)
12. Bambang Setiono (kelompok Solo)
13. Budi Wibowo (kelompok Solo)
14. Azahari Husin alias Dr. Azari alias Alan (tewas dalam penyergapan oleh polisi di Kota Batu pada 9 November 2005)
15. Dulmatin, tewas tanggal 9 Maret 2010
16. Feri alias Isa
17. Herlambang (kelompok Solo)
18. Hernianto (kelompok Solo)
19. Indris alias Jonhi Hendrawan
20. Junaedi (kelompok Serang)
21. Makmuri (kelompok Solo)
22. Mohammad Musafak
23. Mohammad Najib Nawawi
24. Umar Patek alias Umar Kecil
25. Mubarok alias Utomo Pamungkas
26. Zulkarnaen
Ground Zero
Dua tahun setelah 12 Oktober 2002 itu berdirilah Monumen Tragedi Kemanusiaan yang biasa di sebut kawasan Ground Zero.
Sejak berdiri monumen itu, keluarga korban dan pengunjung berdatangan untuk berdoa sejenak atau hanya datang untuk melihat-lihat, khususnya pada tanggal 12 Oktober setiap tahunnya.
Bahkan, sehari-hari pun ada saja wisatawan asing atau domestik yang sekadar berkunjung karena penasaran dengan lokasi ledakan itu.
Mengenal monumen
Monumen itu bernama Monumen Tragedi Kemanusiaan Peledakan Bom 12 Oktober 2002 di Jalan Legian, Kuta.
Beberapa bulan setelah peristiwa itu Pemerintah Kabupaten Badung membentuk Tim Pelaksanaan Penataan Kawasan Bekas Peledakan Bom di Jalan Lagian Kelurahan Kuta sesuai Keputusan Bupati Badung No 771 Tahun 2003 tanggal 7 Juli 2003.
Tim itu kemudian mendapat berbagai masukan dalam penataan kembali kawasan Kuta, termasuk pembangunan monumen pun bergulir.
Monumen itu sebagai tanda kebangkitan Bali serta mewujudkan kesejahteraan dan perdamainan umat manusia di dunia, serta hormat menghormati (tat twam asi).
Maka, dari 17 desain monumen terpilihlah desain dari Ir Wayan Gomudha MT yang terbangun hingga saat ini.
Bangunan diresmikan pada 12 Oktober 2004 ketika Bupati Badung dijabat AA Ngurah Oka Ratmadi.
Lalu, apa makna di balik bangunan itu?
Berbagai unsur seperti altar, prasasti, tiang bendera, kayonan, tugu, tri kona nemu gelang, dan kolam.
Itu semua ada makna dan artinmya.
Altar berarti sebagai tempat sesaji dalam memberi penghormatan, prasasti memuat seluruh nama korban, tiang bendera menjadi penanda asal negara seluruh korban.
Selanjutnya, kayonan (ukiran seperti gunungan dalam pewayangan) artinya kehendak yang seharusnya dikendalikan, tri kona nemu gelang (tembok berbentuk setengah lingkaran seperti gelang sebanyak tiga posisi) artinya simbol kehidupan.
Sedangkan kolam yang berada di tengah itu berbentuk bulat dengan sembilan air mancur sebagai simbol kumbanda (roh).
Jadi harapannya, monumen itu mampu memancarkan kedamaian dan perdamaian ke seluruh penjuru mata angin.
Sekadar mengingatkan, jumlah korban meninggal sebanyak 202 orang dari 22 negara, antara lain Indonesia, Australia, Inggris, hingga Taiwan.
Korban terbanyak adalah Australia sebanyak 88 orang dan Indonesia 38 orang.
