Berita Kriminal Palembang
PEMUDA Bertato Doraemon Ini Otak Aksi Perampasan di Palembang: Kesulitan BIayai Hidup
DN (17) otak pelaku aksi komplotan pencurian dengan kekerasan (begal) di Jalan Letnan Simanjuntak, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning Palembang, S
Hal tersebut bermula, saat korban AM tengah mengisi voucer kuota di depan rumah saudarahnya, tiba-tiba ada seseorang dengan cepat merampas hp milik AM.
AM yang saat itu tengah bersama dua temannya, sempat menahan hp tersebut, namun salah satu rekan pelaku memukul tangan AM sehingga hp lepas dari genggamannya.
Baca juga: Portal Jalan Dengan Karung, Kurir Ekspedisi Barang di OKU Selatan Dibegal Usai Antar Barang COD
Kapolsek Kemuning, AKP Heri mengatakan penangkapan lima tersangka, bermula dari tertangkapnya satu dari delapan pelaku aksi pencurian dengan kekerasan.
"Kita awalnya mengamankan satu pelaku anak, yang setelah dilakukan pengembangan didapat lah kelima tersangka ini," ujar Heri.
Heri menjelaskan jika pada saat kejadian para pelaku menggunakan 3 buah motor yang dikendarai berboncengan.
"Para tersangka ini berdelapan, menggunakan tiga motor. Jadi satu motor 2 orang, dan 2 motor lainnya, bonceng 3," jelasnya.
Kelima tersangka memiliki peran masing-masing.
AL yang saat itu dibonceng oleh AJ bersama RM menjadi eksekutor, atau yang merampas hp dari tangan korbannya.
"AL bertugas sebagai esekutor, RM yang memukul tangan korban. Saat korban berusaha menahan hp tersebut. Sedangkan AJ yang mengendarai motor," ujar Heri
Sementara itu, tersangka lainnya turut melihat dan menikmati uang hasil pencurian hp tersebut.
Dari pengakuan tersangka AJ dan ZP, otak dari aksi ini merupakan teman mereka bernisial DN (DPO).
"Awalnya kami cuma mau jalan-jalan. Tiba-tiba DN yang saya bonceng ajak puter balik, katanya mau beli rokok. Terus DN menyuruh AL yang dibonceng AJ untuk mengambil hp korban," ujar tersangka ZP saat diwawancarai awak media, Selasa (6/7/2021).
Dirinya juga menjelaskan jika hp hasil rampasan tersebut di jual DN sebesar Rp. 700.000,-
"Kami dikasih DN Rp. 100.000 per orang dari hasil penjualan hp. Kami pake untuk main slot di warnet," jelas ZP.
Sementara itu, Kenedi orangtua dari korban AM mengatakan, jika saat kejadian dirinya tengah berada di dalam rumah, sedangkan si anak AM berada di halaman rumah tersebut
"Awalnya anak saya minta uang untuk beli voucer isi hp, terus dia teriak hp nya di maling. Saya yang ada dalam rumah langsung lari keluar, dan lihat ke jalan ada berapa motor, yang saat itu sudah kabur," ujar Kenedi.
Atas kejadian tersebut, dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 1,8 juta.