Tekan Karhutla, Banyuasin Bangun Gambut Lestari dan Desa Peduli Api
BAPPEDA dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin,menggelar lokakarya memperkenalkan komitmen dan rencana penyusunan RPPEG Kabupaten Banyuasin
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, memulai proses persiapan penyusunan dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG) dengan menyelenggarakan Lokakarya di Hotel Beston Palembang, Jumat (24/9/2021).
Lokakarya yang dilaksanakan secara luring dan daring ini merupakan langkah awal Pemerintah Kabupaten Banyuasin untuk membangun komitmen dan rencana dalam penyusunan RPPEG Kabupaten Banyuasin, dalam upaya pelestarian lahan gambut di Sumatera Selatan.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Kabupaten Banyuasin, khususnya yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan ekosistem gambut. Lokakarya ini dimaksudkan untuk memperkenalkan komitmen dan rencana dalam penyusunan RPPEG Kabupaten Banyuasin.
Sekda Kabupaten Banyuasin, Dr. H. Muhammad Senen Har mengatakan kegiatan yang direncanakan ini (Penyusunan RPPEG) adalah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuasin disekitar lahan gambut.
Masyarakat harus dijadikan sebagai subjek, bukan objek, untuk pemeliharaan dan pengelolaan gambut di Kabupaten
Banyuasin.
"Kami ingin penyusunan RPPEG ini nantinya dapat memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan Banyuasin yang bangkit, adil dan sejahtera," kata Senen.
Ia menjelaskan, penyusunan RPPEG di Banyuasin merupakan wilayah pertama di Sumsel yang melakukannya. Dengan dilakukannya pengelolaan lahan gambut dengan baik bisa menigkatkan kesejahteraan masyarakat, serta dapat menekan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Banyuasin.
Menurut Senen, dengan dilakukannya perencanaan pelindungan eksosistem gambut dapat mencegah terjadinya Karhutla. Dengan total luas lahan 317 ribu hektare gambut, Banyuasin menjadi salah satu wilayah di Bumi Sriwijaya yang rentan terjadi Karhutla.
Selain itu, untuk menekan terjadinya kebakaran lahan pihaknya juga telah membuat Desa Peduli Api dan Desa Peduli Gambut yang tersebar di beberapa Desa di Banyuasin.
"Adanya Desa Peduli Api dan pengelolaan gambut ini membuat Banyuasin jadi salah satu daerah yang sedikit terjadinya karhutla pada tahun kemarin," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Banyuasin, Ir. H. Kosarudin mengungkapkan salah satu tujuan lokakarya ini adalah dirumuskannya POKJA Penyusunan RPPEG Kabupaten Banyuasin. Pertemuan yang dihadiri para pihak di Kabupaten Banyuasin ini merupakan proses awal dimulainya persiapan secara intensif.
Hadirnya RPPEG diharapkan mampu mendorong pemanfaatan gambut yang lebih baik bagi masyarakat, sekaligus mencegah terjadinya kerusakan dan menjamin kelestarian fungsi ekosistem gambut di Kabupaten Banyuasin untuk sekarang dan masa yang akan datang.
Kegiatan ini didukung oleh ICRAF Indonesia, Forum DAS Sumatera Selatan, dan Balai Penelitian Tanah sebagai bagian upaya #PahlawanGambut di Sumatera Selatan.
"Dokumen RPPEG memuat rencana jangka panjang pengelolaan dan perlindungan lahan gambut untuk 30 tahun ke depan. Dokumen ini merupakan upaya perlindungan awal bagi lahan gambut dari kerusakan, dan degradasi lahan," ujarnya. (Oca)