Layaknya Tabir Asap yang Sia-sia, Netralitas Yusril Dikritik Kubu AHY : Kenapa Cuma Demokrat
Atas penilaian itu, Rachland melihat netralitas Yusril yang justru memihak kubu KLB Deli Serdang layaknya tabir asap yang sia-sia.
Taoi kata dia, hanya bertanggung jawab kepada negara membangun hukum dan demokrasi di Indonesia.
"Bahwa ada kubu-kubu tertentu di Partai Demokrat yang sedang bertikai, kami tidak mencampuri urusan itu. Urusan politik adalah urusan internal Partai Demokrat. Kami fokus kepada persoalan hukum yang dibawa kepada kami untuk ditangani," kata dia.
Yusril mengaku ia akan bekerja profesional, sebagai salah satu penegak hukum di Indonesia dan sesuai ketentuan Undang-Undang Advokat.
Sebab kata dia, pengujian AD/ART Demokrat ini ke Mahkamah Agung sangat penting untuk menbangun demokrasi yang sehat di Indonesia.
"Bisa saja esok lusa akan ada anggota partai lain yang tidak puas dengan AD/ART-nya yang mengajukan uji formil dan materil ke Mahkamah Agung. Silahkan saja," ujar Yusril.
• Gandeng Yusril, Kubu Moeldoko Judicial Review AD/ART Demokrat ke MA, Kubu AHY : Begal Politik
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Elite Demokrat: Yusril Mengaku Netral, tetapi Kok Jadi Kuasa Hukum Moeldoko",