Kenali Tantrum Tak Normal yang Terjadi pada Anak, Bila Terjadi Cepat Bawa Buah Hati ke Dokter!

Biasanya saat sedang merasa tantrum, anak-anak ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak

SRIPOKU.COM/PAIRAT
Ilustrasi anak-anak mengamuk 'tantrum' di epan umum. 

SRIPOKU.COM - Bukan cuma orang dewasa, rupanya ledakan emosi juga bisa terjadi pada anak-anak.

Ledakan emosi pada anak-anak ini disebut juga dengan tantrum.

Biasanya saat sedang merasa tantrum, anak-anak ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah.

Ternyata tantrum pada anak-anak terdapat beberapa jenis.

Mulai dari manipulatif dimana anak tantrum hanya demi mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.

Selain manipulatif ada pula anak yang tantrum hanya demi mendapatkan perhatian dari para orang dewasa yang berada di sekitarnya.

Namun, ada pula anak yang tantrum saat merasakan tidak nyaman atau sakit pada tubuhnya.

Ilustrasi anak-anak yang kerap mengalami tantrum.
Ilustrasi anak-anak yang kerap mengalami tantrum. (Istimewa)

Baca juga: Manfaat Kuning Telur dan Manfaat Putih Telur bagi Kesehatan di Antaranya Sangat Baik untuk Mata Anak

Anak yang bersikap agresif saat sedang tantrum wajib diwaspadai pasalnya bisa menyakiti diri sendiri, ataupun orang lain.

Bisa juga saking tak mampu menahan emosinya anak kemungkinan besar merusak lingkungan di sekitarnya.

Namun, para orang tua juga kini wajib tahu, ada pula tantrum yang dianggap tidak normal dan harus segera membawa Si Kecil pergi ke dokter.

Untuk melihat apakah tantrum yang dialami Si Kecil normal atau tidak bisa dilihat dari usia, dan durasinya.

"Tentunya kita bisa lihat kalau misalkan tantrum itu lebih dari usia 4 tahun misalkan masih sering tantrum di atas usia normal tadi, lalu kemudian tantrumnya itu sering ya lebih dari tiga kali sehari dan durasinya lama misal 15 menit lebih," ungkap dr. Vicka Farah Diba, M. Sc, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit JIH dan Penulis Buku 'Panduan Ortu Kekinian' dalam peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id.

Orang tua juga wajib waspada apabila Si Kecil mengalami tantrum namun tidak ada penyebabnya yang jelas.

"Kemudian missal kita sudah mengidentifikasi penyebab tantrum mungkin dari fisik, psikis, atau lingkungan, akan tetapi tidak ada Si Kecil tantrum tanpa sebab gitu itu bisa jadi indikasi bahwa itu bermasalah," tambahnya.

Vicka Farah Diba, M. Sc, Sp.A, juga menegaskan tantrum yang dianggap tidak normal adalah ketika anak yang sudah masuk usia sekolah.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved