Cegah dari Sekarang, Ini Efek Samping Balita yang Keseringan Nonton TV, Bisa Rusak Struktur Otak!
Tv membangun karakter dan kepribadian bahkan memiliki kekuatan untuk mengubah sikap dan cara pandang terhadap kehidupan.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Shafira Rianiesti Noor
Berada di sekitar orang-orang dan dalam situasi waktu nyata akan membantu anak mengembangkan berbagai fungsi otaknya.
Ketika balita bermain dengan anak-anak lain seusianya dan melihat hal-hal nyata, ia akan belajar lebih banyak daripada yang ia pelajari dari menonton TV.
3. Menghambat berbicara
Sebagian besar pakar bahasa memperingatkan bahwa terlalu banyak mendengar suara TV di rumah dapat menghambat kemampuan bicara balita.
Jika balita selalu terkena kebisingan latar belakang dari TV, ia akan mengalami kesulitan dalam mendengarkan suara dan kata-kata lain.
Ini dapat secara permanen menghambat kemampuan berbicara balita.
4. Obesitas pada balita
Menonton TV sejak usia dini dapat berdampak buruk pada berat badan balita.
Balita yang terlalu banyak menonton TV akan mulai menghadapi masalah berat badan sejak usia dini.
Dalam kebanyakan kasus, balita mungkin menjadi sangat kelebihan berat badan, bahkan obesitas.
Menonton TV akan menghilangkan waktu bermain dari balita, dan mengurangi waktu olahraga atau aktivitas fisiknya.
5. Belajar sesuatu menjadi sulit
Jika anak terbiasa menonton acara pendidikan di TV, itu bisa berbenturan dengan cara dia belajar dari guru disekolah.
Acara yang ditonton balita di TV selalu serba cepat dan penuh dengan animasi.
Setelah balita terbiasa belajar melalui pertunjukan ini, ia akan kesulitan berkonsentrasi pada teknik mengajar reguler di ruang kelas.
Ini juga bisa menjadi sulit bagi anak untuk memperhatikan belajar atau belajar di rumah.
Nah, itu dia Moms efek samping jika anak terus menonton TV.
Ibu bisa mencoba libatkan anak dalam aktivitas dan permainan edukatif di kehidupan nyata yang melatih motorik anak.