Cegah dari Sekarang, Ini Efek Samping Balita yang Keseringan Nonton TV, Bisa Rusak Struktur Otak!

Tv membangun karakter dan kepribadian bahkan memiliki kekuatan untuk mengubah sikap dan cara pandang terhadap kehidupan.

ISt
Keluarga Nonton TV. 

SRIPOKU.COM - Menonton tv merupakan salah satu aktifitas yang sering dilakukan di rumah.

Biasanya orang tua membuka tv untuk ditonton bersama anggota keluarga yang lain.

Namun ternyata menonton tv untuk balita memiliki efek samping yang cukup bahaya.

Bahkan bila keseringan nonton tv, bisa-bisa merusak otak balita.

Pasalnya, tv membangun karakter dan kepribadian bahkan memiliki kekuatan untuk mengubah sikap dan cara pandang terhadap kehidupan.

Lantas, apakah efek samping dari menonton televisi untuk anak?

Batasi waktu menonton tv dan pilih program acara yang bersifat edukatif dan menghibur.
Batasi waktu menonton tv dan pilih program acara yang bersifat edukatif dan menghibur. (Shutterstock)

Baca juga: Si Kecil Pendek? Segini Ukuran Tinggi Ideal Balita yang Normal, Segera ke Dokter Jika Tak Tercapai

Melansir dari Parentingfirstcry, berikut ini efek samping menonton TV pada balita:

1. Dapat merusak struktur otak balita

Menurut sebuah penelitian, terlalu banyak menonton TV dapat mengubah struktur otak anak secara permanen.

Jika anak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menonton TV, ia bisa mengalami kesulitan dalam kecerdasan verbalnya.

Saat balita menonton TV, ia mungkin menonton banyak konten pendidikan.

Namun, kecepatan pengetahuan yang diperoleh balita dari menonton TV tidak selalu bervariasi atau meningkat sesuai dengan kemampuan mental balita .

Ini berarti anak mungkin bisa memiliki efek merusak pada fungsi kognitifnya.

2. Kehilangan waktu berharga

Membiasakan menonton TV membuat anak bisa kehilangan banyak waktunya di kehidupan nyata.

Berada di sekitar orang-orang dan dalam situasi waktu nyata akan membantu anak mengembangkan berbagai fungsi otaknya.

Ketika balita bermain dengan anak-anak lain seusianya dan melihat hal-hal nyata, ia akan belajar lebih banyak daripada yang ia pelajari dari menonton TV.

3. Menghambat berbicara

Sebagian besar pakar bahasa memperingatkan bahwa terlalu banyak mendengar suara TV di rumah dapat menghambat kemampuan bicara balita.

Jika balita selalu terkena kebisingan latar belakang dari TV, ia akan mengalami kesulitan dalam mendengarkan suara dan kata-kata lain.

Ini dapat secara permanen menghambat kemampuan berbicara balita.

4. Obesitas pada balita

Menonton TV sejak usia dini dapat berdampak buruk pada berat badan balita.

Balita yang terlalu banyak menonton TV akan mulai menghadapi masalah berat badan sejak usia dini.

Dalam kebanyakan kasus, balita mungkin menjadi sangat kelebihan berat badan, bahkan obesitas.

Menonton TV akan menghilangkan waktu bermain dari balita, dan mengurangi waktu olahraga atau aktivitas fisiknya.

5. Belajar sesuatu menjadi sulit

Jika anak terbiasa menonton acara pendidikan di TV, itu bisa berbenturan dengan cara dia belajar dari guru disekolah.

Acara yang ditonton balita di TV selalu serba cepat dan penuh dengan animasi.

Setelah balita terbiasa belajar melalui pertunjukan ini, ia akan kesulitan berkonsentrasi pada teknik mengajar reguler di ruang kelas.

Ini juga bisa menjadi sulit bagi anak untuk memperhatikan belajar atau belajar di rumah.

Nah, itu dia Moms efek samping jika anak terus menonton TV.

Ibu bisa mencoba libatkan anak dalam aktivitas dan permainan edukatif di kehidupan nyata yang melatih motorik anak.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved