Berita Kriminal Palembang
Pura-pura Pesan Makanan, Warga di 13 Ilir Palembang Ini Bacok Ojol: Saya Nekat
Polsek IT I Palembang berhasil meringkus AP (30), Warga Kelurahan 13 Ilir , Kecamatan IT I Palembang.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Polsek IT I Palembang berhasil meringkus AP (30), Warga Kelurahan 13 Ilir Palembang, Kecamatan IT I Palembang.
Ia merupakan pelaku pembacok Ojek Online (Ojol).
Dengan modus berpura-pura memesan makan melalui aplikasi ojol, akibatnya korban HK (33) warga Jalan Cendana Rambai, Kelurahan 13 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I Palembang, mengalami luka tusuk di bagian dada dan dirawat di Rumah Sakit selama 7 hari
Sementara, Kapolsek IT I Palembang, AKP Ginanjar Aliya Sukmana mengatakan, kejadian bermula saat korban menemui pelaku di jalan Pangeran Antasari Kelurahan 14 Ilir, Kecamatan IT Satu Palembang, Senin (22/7/2019).
Ap bersama dua temanya Al dan Mj yang menjalani vonis terlebih dahulu, tiba-tiba lakukan pengeroyokan terhadap korban, hingga mengalami luka cukup serius di dadanya.
“Tanpa basa-basi pelaku langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban,” katanya saat Press Rilis Rabu (22/9/2021) di Mapolsek IT satu.
Menurut kronologi yang diceritakan, peran Ap pelaku yakni menusuk dada korban menggunakan sajam hingga korban terjatuh, sedangkan dua temannya ikut mengeroyok korban.
"Saat korban tejatuh tertusuk sajam lantas para pelaku kabur ketakutan meninggalkan TKP," jelasnya.
Baca juga: Beraninya Jambret Ojol, Pelajar di Lubuklinggau Ditangkap Polisi
Sementara, pelaku Ap juga merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) dengan kasus pembunuhan perebutan lahan kawasan Pasar 16 Ilir Palembang sejak tahun 2011 silam.
"Pelaku dan korban berkelahi dan terjadi pembunuhan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," jeas.
Mendapatkan laporan HK korban penusukan dada, Polsek IT I Palembang langsung bergerak cepat hingga mengamankan pelaku ditempat persembunyiannya.
"Pelaku ditangkap tanpa adanya perlawanan," jelasnya.
Sementara itu AP pelaku penusukan ojol dan pembunuhan di kawasan 16 ilir mengakui perbuatannya.
"Selama ini saya selalu berpindah tempat untuk menghindari kejaran petugas," katanya seraya merundukan kepalanya
Saat ditanyai mengenai aksi begal yang terjadi pada 2019 lalu, pelaku mengaku terpaksa lantaran pengangguran tidak memiliki uang.
"Tidak bekerja dan tidak memiliki uang hingga saya nekat melakukan aksi tersebut," pungkasnya.